Rico Sempurna Pasaribu, seorang wartawan yang rumahnya terbakar bersama ketiga anggota keluarganya, telah dimakamkan. Pemakaman dilakukan setelah proses otopsi selesai di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Dalam kebakaran tragis tersebut, Sempurna Pasaribu, istri, anak, dan cucunya tidak sempat menyelamatkan diri.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara meminta polisi untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran rumah wartawan tersebut guna menghindari spekulasi yang beredar di masyarakat. Ada dugaan bahwa insiden ini berkaitan dengan liputan Sempurna Pasaribu mengenai aktivitas judi di Karo, namun hal ini masih dalam penyelidikan.
Kejadian ini menimbulkan duka mendalam di kalangan jurnalis dan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan apakah ada kaitan antara liputan kritis Sempurna Pasaribu tentang judi dan narkoba dengan kebakaran yang merenggut nyawanya beserta keluarganya. PWI Sumut berharap kasus ini segera terungkap agar kebenaran dapat diketahui dan spekulasi tidak terus berkembang.
Polisi berjanji akan melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap motif di balik kebakaran ini. Sementara itu, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan terhadap jurnalis yang kerap menghadapi risiko dalam melaksanakan tugas mereka.
Video menarik lainnya
Polisi berhasil menggulung sindikat judi online, apresiasi diberikan kepada Komjen Fadil Imran atas aksi nyata…
https://www.youtube.com/watch?v=aVSvJ8NCRfo Gunawan Satbor ditangkap karena diduga mempromosikan judi online Konten TikTok viral mengundang kritik masyarakat…
Kominfo terapkan strategi memberantas judi online secara masif, menutup 187.000 situs dalam 20 hari, dan…
Tiktoker Gunawan Satbor promosi judi online. Ditangkap Satreskrim Polres Sukabumi atas dugaan ini, meski ia…
Dugaan oknum pegawai Komdigi membina situs judi online untuk meraup keuntungan besar hingga mencapai Rp8,5…
Ironisnya, skandal judi online semakin menguak dengan melibatkan belasan oknum pegawai Komdigi yang seharusnya memberantasnya.