Fenomena judi online menargetkan anak-anak semakin meresahkan masyarakat, terutama ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkap bahwa modus perjudian ini kini menyasar anak-anak. Data dari PPATK menunjukkan bahwa setidaknya 41.000 anak di Jawa Barat terlibat dalam judi online, dengan total nilai transaksi mencapai 49,8 miliar rupiah dan frekuensi transaksi mencapai 459.000 kali.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, menegaskan bahwa sesuai dengan aturan Kominfo Nomor 2 Tahun 2024, semua bentuk permainan online yang mengandung unsur judi dilarang untuk semua klasifikasi usia, mulai dari anak usia 3 tahun hingga 18 tahun.
Usman juga menjelaskan bahwa salah satu ciri judi online yang menyamar sebagai game adalah ketidakdaftaran game tersebut dan adanya permintaan top-up uang sebelum bermain.Dalam upaya menanggulangi masalah ini, Kominfo bersama Kementerian terkait, KPAI, dan PPATK akan melakukan penindakan terhadap judi online yang berkamuflase sebagai game.
Selain itu, mereka juga akan memberikan rehabilitasi kepada anak-anak yang menjadi korban judi online. Sebelumnya, PPATK juga mengungkapkan bahwa 1.160 anak di bawah usia 11 tahun sering terlibat dalam judi online.
Video menarik lainnya
Polisi bongkar jaringan judi online asal Kamboja yang manfaatkan data warga Bali untuk judi dan…
Cak Imin peringatkan akan hentikan bansos untuk penerima yang main judi online berdasar data PPATK…
PPATK menemukan lebih dari 571.000 NIK penerima bansos bermain judi online dengan transaksi hampir Rp1…
Gibran soroti penyalahgunaan bansos untuk judi online dan dorong digitalisasi agar bantuan sosial lebih tepat…
PPATK temukan penerima bansos terindikasi judi online hingga ratusan ribu, pemerintah wacanakan penghentian bansos bagi…
Seorang pria di Pasuruan nekat bacok bibinya hingga tewas karena terlilit utang judi online dan…