Dalam satu bulan terakhir, polisi berhasil mengungkap 23 kasus terkait situs pemerintah disusupi judi online dengan mengamankan 29 tersangka dan nilai transaksi mencapai miliaran rupiah. Jajaran kepolisian Jakarta Barat mencatat, dari 29 orang yang diamankan, 17 di antaranya adalah pemain judi online dan 12 lainnya berperan sebagai telemarketing.
Penyidik menemukan bahwa kasus judi online ini merupakan bagian dari sindikat internasional jaringan Kamboja, dengan perputaran uang selama tiga bulan mencapai Rp 170 miliar. Modus operasi para pelaku adalah dengan meretas website milik instansi pemerintah dan akademi yang memiliki sistem keamanan lemah. Setelah berhasil meretas, mereka menggantinya menjadi website judi online yang kemudian disewakan kepada bandar di Kamboja.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Syahduddi, sebanyak 855 website berhasil diretas oleh para pelaku. Selain itu, sejumlah barang bukti yang berhasil disita meliputi 30 unit ponsel, 6 unit CPU komputer, 6 unit monitor, 7 unit keyboard, 6 unit mouse, 13 kartu ATM, dan 1 unit airsoft gun.
Kini, para pelaku terancam hukuman pidana maksimal 10 tahun penjara. Saksikan video ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana sindikat internasional ini beroperasi dan bagaimana polisi berhasil mengungkap jaringan perjudian online yang meresahkan ini.
Video menarik lainnya
Polisi bongkar jaringan judi online asal Kamboja yang manfaatkan data warga Bali untuk judi dan…
Cak Imin peringatkan akan hentikan bansos untuk penerima yang main judi online berdasar data PPATK…
PPATK menemukan lebih dari 571.000 NIK penerima bansos bermain judi online dengan transaksi hampir Rp1…
Gibran soroti penyalahgunaan bansos untuk judi online dan dorong digitalisasi agar bantuan sosial lebih tepat…
PPATK temukan penerima bansos terindikasi judi online hingga ratusan ribu, pemerintah wacanakan penghentian bansos bagi…
Seorang pria di Pasuruan nekat bacok bibinya hingga tewas karena terlilit utang judi online dan…