KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) akan memberikan pendampingan kepada dua anak influencer korban judi online di Palembang yang terlibat dalam promosi judi online. Ini menyusul penemuan Polda Sumsel yang menemukan keduanya memasarkan judi online melalui media sosial. Setelah menjalani pemeriksaan, anak-anak tersebut telah dikembalikan kepada orang tua mereka.
Pendampingan ini akan mencakup bimbingan sosial, psikologi, dan pemenuhan hak pendidikan mereka. KPAI bersama sejumlah lembaga terkait berupaya memaksimalkan pencegahan, terutama karena judi online semakin marak dan mulai menyasar anak-anak, bahkan yang berusia di bawah 10 tahun. KPAI juga meminta orang tua untuk lebih aktif mengedukasi anak-anak mengenai penggunaan gadget dan mengawasi aktivitas media sosial mereka.
“Dilakukan pendampingan psikologi, pendampingan sosial, dan hak-haknya sebagai anak tetap terpenuhi. Jangan sampai hak belajarnya terganggu atau berhenti dan sebagainya,” ujar perwakilan KPAI.
Data dari PPATK menunjukkan bahwa di seluruh Indonesia, anak yang terpapar judi online jumlahnya mencapai 197.000 lebih. Kebanyakan kasus terjadi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Menurut data KPAI, lebih dari 197.000 anak telah terpapar judi online, dengan jumlah tertinggi berada di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Video menarik lainnya
Nama Budi Arie disebut dalam dakwaan kasus judi online dengan dugaan jatah 50%. Apakah ada…
Komdigi blokir situs PeduliLindungi setelah diretas dan menampilkan konten judi online. Kemenkes tegaskan situs itu…
Budi Arie membantah keterlibatan dalam kasus judi online dan menuding partai mitra judol sengaja memfitnah…
PDIP mencecar Menteri Koperasi Budi Arie atas tudingan partai terlibat mitra judi online. Ketegangan memuncak…
PDIP menuding Menteri Budi Arie melakukan fitnah terkait isu judi online, memicu ketegangan politik dan…
PDIP membantah keras tudingan Budi Arie soal keterlibatan dalam judi online dan akan menempuh langkah…