Ketua umum asosiasi fintech Indonesia Pandu Syahrir mengungkapkan data mengejutkan tentang judi online di Indonesia. Menurutnya ada sekitar 4 juta pemain judi online di tanah air dengan 80.000 di antaranya merupakan anak-anak di bawah usia 10 tahun. Selain itu, 11% pemain judi online berada dalam rentang usia 10 hingga 20 tahun, menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia sangat rentan terhadap bahaya ini.
AFTECH bergerak bersama dengan perusahaan fintech dan juga pemerintah telah menggalang kolaborasi untuk memperkuat melawan judi online. Salah satu langkah yang ditempuh adalah kampanye #StopJudolBareng-bareng yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko besar yang ditimbulkan oleh judi online. AFTECH juga menekankan pentingnya edukasi publik dalam menghadapi maraknya praktik judi online. Pandu menjelaskan bahwa selain kampanye publik, AFTECH berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat mengenai bahaya besar dari judi online.
Judi online juga mengancam masa depan Indonesia dengan pemain judi online mencapai 4 juta orang dan 80.000 di antaranya anak-anak di bawah 10 tahun dan 440.000 atau 11% berada dalam rentang usia 10-20 tahun. Ini tantangan yang harus kita tindak dengan langkah-langkah konkret. Acara NGOPI atau ngobrol bareng-bareng Kominfo merupakan komitmen kami di AFTECH dan para pelaku industri fintech untuk bersama dengan regulator memerangi praktik penipuan judi online.
Video menarik lainnya
Kakek curi sepatu karena judi online di Padang. Terekam CCTV, ditangkap polisi, dan kini dijerat…
Karyawan restoran gelapkan uang Rp172 juta milik Hotman Paris demi judi online dan gaya hidup…
Penangkapan pegawai Kominfo 12 orang dan 4 warga sipil jadi tersangka judi online. Kewenangan blokir…
10 selebgram muda ditangkap Polda Bali karena promosi judi online dengan bayaran hingga Rp7 juta…
ASN Trenggalek tertangkap main judi online lewat dua situs populer dan terancam 10 tahun penjara.
Cupi Cupita jalani pemeriksaan 5 jam karena diduga ikut artis promosi judi online, mengaku tak…