Fenomena judi online di Indonesia telah menjadi isu sosial yang semakin mengkhawatirkan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat membuka peluang bagi berbagai aktivitas daring, termasuk praktik judi online yang kini semakin marak di berbagai lapisan usia dan sosial ekonomi. Permasalahan judi daring semakin mencuat setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan data mengejutkan: pada tahun 2023, nilai transaksi judi daring mencapai Rp331 triliun, bahkan pada kuartal pertama 2024 sudah melampaui angka 100 triliun.
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, pemain judi online di Indonesia mencapai lebih dari 3,2 juta orang. Yang mengkhawatirkan, pelaku berasal dari berbagai unsur masyarakat, termasuk PNS, TNI, Polri, DPR, dan DPRD. Dalam upaya preventif, data-data orang yang terindikasi terlibat di berbagai kelembagaan telah disampaikan sebagai antisipasi dan peringatan.
Pakar Teknologi Informatika Herusutadi berpendapat bahwa maraknya fenomena judi daring di Indonesia sangat terkait dengan semakin banyaknya situs judi daring yang muncul di dunia maya. Situs-situs tersebut berkembang pesat di tengah euforia transformasi digital. Para pemilik situs judi daring memanfaatkan keaktifan masyarakat dalam bermedia sosial sebagai ceruk pasar.
Video menarik lainnya
Kakek curi sepatu karena judi online di Padang. Terekam CCTV, ditangkap polisi, dan kini dijerat…
Karyawan restoran gelapkan uang Rp172 juta milik Hotman Paris demi judi online dan gaya hidup…
Penangkapan pegawai Kominfo 12 orang dan 4 warga sipil jadi tersangka judi online. Kewenangan blokir…
10 selebgram muda ditangkap Polda Bali karena promosi judi online dengan bayaran hingga Rp7 juta…
ASN Trenggalek tertangkap main judi online lewat dua situs populer dan terancam 10 tahun penjara.
Cupi Cupita jalani pemeriksaan 5 jam karena diduga ikut artis promosi judi online, mengaku tak…