Seorang pria bernama Pupuan Syamsudin, 36 tahun, mengaku sebagai korban pembegalan untuk menutupi uang yang telah habis digunakan untuk bermain judi online. Pelaku bahkan nekat sobek perut sendiri agar polisi dan orang lain percaya dengan skenario palsu yang dibuatnya.
Pelaku mengaku menjadi korban. Itulah yang dilakukan oleh Pupuan Syamsudin, seorang pria berusia 36 tahun, warga asal Bono Plumbon, Kecamatan Semarang. Awalnya, ia melaporkan bahwa dirinya menjadi korban pembegalan dan mengaku uang sebesar 40 juta rupiah miliknya dirampok di dekat Patung Tani Desa Catur, Kecamatan Sambi, pada Rabu, 25 September 2024. Bahkan, ia sengaja menyobek perut sebelah kirinya menggunakan pisau cutter agar orang lain, termasuk polisi, percaya dengan skenarionya.
Untuk informasi lebih lengkap, kami sudah terhubung dengan wartawan Tribun Solo yang akan melaporkannya kepada Anda. Berikut kronologi lebih lengkap dari peristiwa ini.
Belum lama ini terjadi peristiwa yang cukup menggemparkan. Seorang laki-laki bernama Pupuan Syamsudin, 36 tahun, warga Kecamatan Semarang, awalnya mengaku menjadi korban pembegalan di Jalan Catur Sambi, tepatnya di dekat Patung Tani, di tengah hamparan persawahan. Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 25 September 2024, sekitar pukul 20.30 WIB.
Namun, setelah mendapatkan laporan ini, polisi segera melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa Pupuan berbohong dan membuat laporan palsu. Pupuan sengaja memalsukan laporannya tentang aksi pembegalan ini karena terlilit masalah uang dengan calon kakak iparnya. Sebelumnya, Pupuan memiliki seorang kekasih yang merupakan warga Sambi. Singkat cerita, kakak dari pacar Pupuan meminta Pupuan untuk mencarikan mobil pickup untuk kegiatan sehari-hari dan usahanya.
BS, kakak dari pacar Pupuan, kemudian memberikan uang tunai sebesar 40 juta rupiah kepada Pupuan. Namun, hingga beberapa waktu, mobil yang diinginkan tersebut tidak kunjung dikirimkan. Pupuan sempat memberikan berbagai alasan kepada BS yang terus mendesaknya untuk mencarikan mobil tersebut. Namun, ketika kehabisan alasan, Pupuan akhirnya merencanakan drama pembegalan.
Drama ini dilakukan saat Pupuan hendak dalam perjalanan untuk mengembalikan uang 40 juta rupiah tersebut dari Semarang. Sesampainya di lokasi, Pupuan mengaku menjadi korban begal dan bahkan menyobek perut sebelah kirinya agar skenario ini terlihat meyakinkan. Namun, polisi yang melakukan penyelidikan menemukan sejumlah kejanggalan dari alasan yang disampaikan Pupuan. Salah satu kejanggalan yang meruntuhkan drama ini adalah bekas luka di perut Pupuan. Dari hasil pemeriksaan medis, Pupuan mengalami empat robekan di perut sebelah kirinya, tetapi pakaian yang dikenakannya hanya memiliki satu sobekan.
Setelah dimintai keterangan lebih lanjut, Pupuan akhirnya mengaku dan tidak bisa mengelak lagi. Drama pembegalan ini hanyalah akal-akalan Pupuan agar uang 40 juta rupiah yang sudah dihabiskannya untuk bermain judi online tidak diminta kembali oleh kakak iparnya.
Demikian laporan dari wartawan Tribun Solo. Terima kasih atas laporannya.
Kini, Pupuan menyampaikan permintaan maafnya atas perbuatannya yang telah merugikan banyak pihak. Dalam klarifikasinya, Pupuan mengaku sangat menyesal dan berharap masyarakat tidak mengikuti jejaknya.
Video menarik lainnya
Budi Arie singgung adanya partai mitra judi online yang sudah masuk parlemen, sambil menegaskan posisi…
Budi Arie tepis tuduhan terima jatah judi online, sebut partai mitra judol dan klaim jadi…
Budi Arie akui pernah digoda bisnis judi online untuk menjaga situs, namun tegas menolak dan…
Budi Arie Setiadi membantah tudingan terlibat dalam kasus judi online, menyebutnya sebagai fitnah dan framing…
Kode PM diduga merujuk pada Budi Arie dalam dakwaan kasus judi online, dengan alokasi 50%…
Diskusi hangat tentang kemungkinan aliran dana judi online ke partai politik, termasuk dugaan pendirian partai…