Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, membantah keras tuduhan bahwa dirinya pernah membekingi judi online. Pernyataan ini disampaikan usai ia diperiksa oleh Bareskrim Polri pada Jumat, 20 Desember 2024.
Sebagai mantan pimpinan tertinggi di lingkungan Kominfo, Budi Arie menegaskan tidak pernah membuat kesepakatan apapun untuk melindungi praktik judi online. Ia justru sering meminta penutupan seluruh situs judi online yang ditemukan oleh pemerintah.
Terkait sejumlah mantan pegawai Kominfo yang diamankan oleh pihak kepolisian karena terlibat dalam pembekingan situs judi online, Budi Arie memastikan dirinya tidak menerima aliran dana apapun dari aktivitas tersebut. Ia juga mengklaim tidak ada pihak dari lingkaran kerjanya, termasuk relawan Pro Jokowi (Projo), yang terlibat dalam kasus ini.
Budi Arie menyatakan, “Sebagai warga negara yang taat hukum, saya berkewajiban untuk membantu pihak kepolisian dalam penuntasan pemberantasan kasus judi online di lingkungan Kominfo.”
Ia menambahkan bahwa pemberantasan judi online merupakan tugas bersama sebagai sesama anak bangsa. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi dan keteguhan hati untuk menuntaskan pemberantasan judi online ini, terutama dalam perlindungan terhadap masyarakat.
Mengenai materi dan isi keterangan yang diberikan, Budi Arie mempersilakan untuk ditanyakan kepada pihak penyidik yang berwenang.
Video menarik lainnya
Mahfud MD menilai pemeriksaan Budi Arie terkait kasus judi online sebagai langkah positif dalam proses…
Budi Arie Setiadi menghindar saat ditanya Presiden Prabowo, usai diperiksa terkait kasus judi online, menekankan…
Mahfud MD menyambut baik langkah pemeriksaan Budi Arie oleh Bareskrim, menegaskan pentingnya proses hukum yang…
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan kesiapan Komdigi menghadapi gugatan balik akibat pemblokiran situs…
Polda Metro Jaya menangkap tersangka kasus judi online pegawai Komdigi, menyita uang tunai Rp5 miliar…
Bareskrim Polri menangkap HS, manajer regional W88, yang ditangkap di Filipina dan dipulangkan ke Indonesia.