Cerita Judi Online

Klarifikasi Sosok di Balik Tuduhan Dana Judi Online

Shares
  • Anggaran RW: Rp200 juta per tahun dianggap kurang efektif dibandingkan program RT, yang lebih spesifik dan menyentuh kebutuhan langsung.
  • Tuduhan Dana Judi Online: Sosok “T” disebut sebagai bagian dari tim pemenangan, namun narasumber membantah dan menyebut tuduhan itu hoaks.
  • Langkah Hukum: Somasi telah diajukan, dengan waktu tiga hari untuk permintaan maaf publik. Jika diabaikan, gugatan hukum akan dilanjutkan.
  • Pengawasan Situs Judi Online: Penutupan situs judi online dilakukan secara manual, berbeda dengan situs porno yang sepenuhnya otomatis.
  • Foto Bersama Tokoh: Foto dengan tokoh terkenal tidak selalu menunjukkan hubungan dekat atau keterlibatan dalam aktivitas tertentu.

Cerita Lengkap

Moderator memberikan kesempatan kepada Effendi Gazali untuk berbicara. Effendi memulai dengan pertanyaan interaktif terkait anggaran RW sebesar Rp1 miliar dalam lima tahun. Ia mempertanyakan efektivitasnya jika dibagi menjadi Rp200 juta per tahun, terutama jika dihitung ke tingkat RT, yang hanya tersisa Rp15 juta per tahun atau sekitar Rp1 juta per bulan.

Effendi juga menyinggung program serupa di Kalimantan Utara, yang mengalokasikan Rp100 juta per RT, meski dengan APBD yang jauh lebih kecil dibandingkan Jakarta. Menurutnya, program di tingkat RT lebih spesifik dan menyentuh kebutuhan langsung masyarakat dibandingkan tingkat RW.

Narasumber menjelaskan bahwa anggaran RW digunakan untuk menyelesaikan masalah skala lebih luas, seperti banjir atau got mampet, yang melibatkan beberapa RT sekaligus. Anggaran ini di luar program Musrenbang dan diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang mendesak dalam satu tahun.

Effendi kemudian beralih ke isu lain, yakni tuduhan aliran dana judi online yang dikaitkan dengan sosok berinisial “T.” Sosok ini disebut sebagai bagian dari tim konten media salah satu pasangan calon. Tuduhan tersebut berasal dari pernyataan Menteri Koperasi sebelumnya.

Narasumber membantah keras tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai hoaks dan fitnah. Ia menjelaskan bahwa nama-nama dalam tim pemenangan telah dilaporkan secara transparan ke KPU, dan sosok “T” bukan bagian dari tim mereka. Untuk menanggapi tuduhan ini, pihaknya telah mengajukan somasi kepada pihak yang membuat tuduhan, memberikan waktu tiga hari untuk meminta maaf secara publik. Jika somasi diabaikan, langkah hukum baik secara perdata maupun pidana akan diambil.

Diskusi berlanjut dengan membahas perbedaan pendekatan antara penutupan situs porno dan situs judi online. Narasumber menyoroti bahwa pengawasan terhadap situs porno dilakukan secara otomatis, sementara situs judi online memerlukan pengawasan manual. Hal ini menurutnya menjadi salah satu aspek yang perlu diperbaiki dalam penegakan hukum digital.

Effendi menutup pembicaraan dengan menekankan bahwa foto bersama tokoh terkenal tidak selalu menunjukkan hubungan dekat. Narasumber setuju, menyatakan bahwa semua pihak harus berhati-hati dalam menyimpulkan tuduhan hanya berdasarkan foto atau pertemuan singkat.

Video menarik lainnya