Kementerian Komunikasi dan Digital terus memperkuat kolaborasi dengan dua perusahaan besar, Grab dan Ovo, dalam upaya memerangi perjudian online. Menteri Komunikasi dan Digital, Mutia Hafid, mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap kedua perusahaan tersebut karena telah mendukung pemberantasan judi online melalui literasi digital serta pemblokiran transaksi yang terkait dengan aktivitas perjudian di platform e-wallet mereka.
Langkah tegas ini menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap perlindungan masyarakat dari dampak negatif perjudian online. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan masyarakat lebih terliterasi secara digital, serta transaksi ilegal yang berkaitan dengan judi online dapat diminimalisir.
Upaya bersama ini merupakan bukti bahwa pemberantasan judi online memerlukan sinergi berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan pemerintah.
Video menarik lainnya
Polisi memeriksa Budi Arie sebagai saksi dugaan korupsi terkait judi online di Komdigi. Penyidikan mengungkap…
Ratusan pasangan muda di Cilegon memilih bercerai pada 2024. Faktor ekonomi, perselisihan, dan judi online…
Rehabilitasi pecandu judi online di Indonesia semakin diperlukan. Namun, apakah metode pemulihan ini efektif? Dukungan…
Polisi menangkap 6 pria bermain judi slot di warkop Surabaya. Mereka menyetor Rp50.000-Rp500.000 demi keuntungan…
Seorang tersangka judi online rutin umrah tiap tahun menggunakan uang haram. Kasus ini memicu pertanyaan…
Polisi menangkap bandar judi online yang mengelola ribuan situs. Kasus ini melibatkan pegawai Komdigi untuk…