Cerita Judi Online

Polisi Bongkar Judi Online di Komdigi, Budi Arie Berikan Klarifikasi

Shares
  • Polisi mengungkap jaringan judi online yang dikelola oleh pegawai Komdigi.
  • Sepuluh pegawai Komdigi diduga membina 1.000 situs judi online agar tidak diblokir.
  • Tersangka utama AK pernah mengikuti seleksi di Kominfo, namun tetap bisa bekerja meski tidak lolos seleksi.
  • Menkom Digi Mutia Hafid meminta maaf kepada publik atas keterlibatan pegawainya.
  • Mantan Menkominfo Budi Arie memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak terlibat dalam perlindungan situs judi online.

Cerita Lengkap

Polisi berhasil membongkar praktik bisnis judi online yang dijalankan oleh pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kasus ini terungkap berawal dari penyelidikan terhadap website bernama Sultan Menang. Penyelidikan tersebut berkembang hingga polisi menggeledah sebuah ruko yang dijadikan kantor satelit di kawasan Galaksi, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Setelah dilakukan pengembangan, ditemukan keterlibatan sejumlah oknum pegawai Komdigi. Sepuluh pegawai Komdigi diduga membina 1.000 situs judi online agar tidak terblokir. Padahal, seharusnya ada 5.000 situs judi online yang harus diblokir.

Tiga tersangka utama, berinisial AK, AJ, dan A, merupakan pihak yang mengendalikan kantor satelit tersebut. Mereka memberdayakan 12 karyawan yang terdiri dari 8 operator dan sisanya admin. Polisi juga mengungkap bahwa tersangka AK pernah mengikuti seleksi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, namun dinyatakan tidak lolos. Meski demikian, AK tetap bisa bekerja di kementerian tersebut dengan kewenangan memblokir atau tidak memblokir situs judi online.

Terkait temuan ini, investigasi lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan dalam pemberian SOP kepada AK dan pelaku lainnya, yang memungkinkan mereka melakukan aksi kejahatan secara terbuka.

Menkom Digi Mutia Hafid menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Dengan suara bergetar, ia menyatakan rasa sedih dan kekecewaannya karena ada pegawai kementeriannya yang terlibat dalam kasus ini.

“Saya minta maaf, Ibu-Bapak, bahwa dari kantor kami ada yang terlibat. Ini sangat menyedihkan,” ucapnya.

Mutia Hafid menegaskan bahwa secanggih apa pun alat pengawasan, tidak akan cukup tanpa integritas dan pengawasan moral.

Terkait keterlibatan mantan Menkominfo Budi Arie, ia memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak pernah memberikan instruksi untuk melindungi situs judi online. “Saya buka kesempatan kepada semua pihak yang punya teknologi untuk membantu pemberantasan judi online,” ungkapnya.

Budi juga menegaskan bahwa AK, meski awalnya direkomendasikan karena kemampuannya, ternyata menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan. Ia siap memberikan keterangan kepada DPR dan pihak berwenang terkait kasus ini.

Video menarik lainnya