konten video

Kepsek di Bengkulu Korupsi Dana BOS Rp1,2 M Demi Judi Online, Divonis 3 Tahun

Shares
  • Mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Kota Bengkulu, Imam Santoso, terlibat korupsi dana BOS sebesar Rp1,2 miliar.
  • Dana hasil korupsi digunakan untuk bermain judi online.
  • Imam divonis tiga tahun penjara dan didenda Rp100 juta.
  • Bendahara sekolah, Yudarlanadi, juga divonis lima tahun penjara dan didenda Rp100 juta.
  • Kasus ini menjadi peringatan bagi pengelola dana BOS lainnya.

Cerita Lengkap

Mantan Kepala Sekolah di Bengkulu, Imam Santoso, terlibat dalam kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp1,2 miliar yang digunakan untuk bermain judi online. Akibat perbuatannya, ia divonis tiga tahun penjara, lebih rendah dari tuntutan jaksa.

Imam Santoso, yang menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 17 Kota Bengkulu, melakukan korupsi dana BOS dari tahun 2019 hingga 2022. Selain hukuman penjara, ia juga didenda Rp100 juta subsider empat bulan kurungan dan diwajibkan membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp47 juta subsider satu tahun penjara.

Tidak hanya Imam, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu juga menjatuhkan vonis kepada bendahara sekolah, Yudarlanadi. Ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara, denda Rp100 juta subsider enam bulan, serta diwajibkan membayar uang pengganti Rp66 juta subsider tiga tahun penjara.

Putusan ini disampaikan oleh Ketua Majelis Hakim, Pak Isol, dalam persidangan yang digelar pada Rabu, 22 Januari 2025. Majelis hakim meyakini para terdakwa bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan melanggar pasal 3 juncto pasal 18 ayat 1 huruf b, ayat 2, dan ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Hal yang meringankan terdakwa Imam Santoso adalah karena tidak pernah melakukan tindak pidana sebelumnya serta telah mengembalikan kerugian negara sebesar Rp10 juta. Menanggapi vonis tersebut, baik jaksa maupun terdakwa melalui penasihat hukum masing-masing menyatakan pikir-pikir selama tujuh hari ke depan untuk menentukan apakah akan mengajukan banding atau tidak.

Dalam persidangan terungkap bahwa para terdakwa menggunakan dana BOS untuk bermain judi online, sehingga merugikan negara sebesar Rp1,2 miliar. Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum Kejari Bengkulu menuntut Imam Santoso dengan hukuman penjara selama empat tahun enam bulan, serta denda Rp100 juta dengan subsider empat bulan kurungan.

Kasus ini menjadi peringatan bagi para pengelola dana BOS untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam mengelola anggaran pendidikan, agar tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan negara dan dunia pendidikan.

Video menarik lainnya

Ari

Recent Posts

Bareskrim Ungkap Sindikat Judi Online Internasional Sita Uang Rp16,4 Miliar

Bareskrim Polri ungkap sindikat judi online nasional dan internasional, sita uang tunai Rp16,4 miliar dan…

1 day ago

Dua Pencuri di Banjar Ditangkap Uang Curian untuk Judi Online

https://www.youtube.com/watch?v=FzBnh2CRrRE Dua pencuri di Banjar ditangkap di lokasi berbeda, tidak saling terkait. RM membobol koperasi…

2 days ago

Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Judi Online Sita Uang Rp154,3 Miliar

Bareskrim Polri ungkap sindikat judi online, membekukan hampir 1000 rekening dengan total penyitaan dana mencapai…

2 days ago

Menteri Budi Arie Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Gratifikasi Judi Online

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dilaporkan ke KPK karena dugaan gratifikasi dan pengamanan judi online…

3 days ago

Bupati Irham Kalenggo Tegaskan Bahaya Narkotika dan Judi Online di Lingkungan ASN

https://www.youtube.com/watch?v=EQGO69HYvPo Bupati Irham Kalenggo mengingatkan ASN tentang bahaya narkotika dan judi online. Tegas melarang ASN…

3 days ago

Pelaku Pembunuhan Kurir di Aceh Timur Terjerat Utang Judi Online dan Terancam Hukuman Berat

Pelaku pembunuhan kurir di Aceh Timur nekat melakukan tindakan tragis karena terlilit utang judi online,…

3 days ago