Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap fakta terbaru terkait kasus pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital yang terlibat dalam praktik judi online. Tersangka utama mafia akses judi online berinisial A.K. ternyata tidak lulus seleksi penerimaan calon tenaga pendukung teknis sistem pemblokiran konten negatif pada tahun 2023 lalu.
Meskipun dinyatakan tidak lulus dalam seleksi tersebut, A.K. tetap dipekerjakan di Kementerian Komunikasi dan Digital. Bahkan, ia diberikan wewenang untuk mengatur pemblokiran situs judi online. Kejanggalan ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian, yang kini masih mendalami alasan di balik keputusan untuk tetap mempekerjakan A.K. meskipun ia tidak lolos seleksi resmi.
Polda Metro Jaya juga tidak menutup kemungkinan untuk memanggil mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, guna dimintai keterangan terkait kasus ini. Langkah ini diambil untuk mengungkap apakah ada pelanggaran prosedur dalam perekrutan staf teknis di kementerian tersebut.
Kasus ini semakin menambah sorotan publik terhadap upaya pemerintah dalam memberantas judi online. Keberadaan oknum yang justru terlibat dalam jaringan mafia judi online di dalam institusi yang bertugas menanganinya menjadi ironi yang perlu segera diusut tuntas.
Video menarik lainnya
Bareskrim ungkap jaringan judi online H55.hiwin-ker yang gunakan merchant aggregator untuk transaksi, sita Rp14,6 miliar…
Bareskrim Polri ringkus WNA China dan tiga lainnya dalam kasus penggerebekan jaringan judi online, dengan…
Bareskrim Polri bongkar situs judi online dengan transaksi Rp14,6 miliar dan menetapkan empat tersangka
Dinas Pendidikan Tanjab Barat aktifkan imbauan cegah judi online di sekolah, dorong peran guru dan…
Jambi darurat judi online, puluhan ribu pelaku mayoritas anak usia sekolah. Perputaran uang capai Rp43…
Wagub Jambi tegaskan sanksi judi online di sekolah akan berat bagi kepala sekolah, guru, dan…