Video Bahasa Indonesia

Skandal 5.000 Situs Judi Online: 4.000 Diblokir, 1.000 Dipelihara dengan Bayaran Rp8 Juta per Situs?

Shares
  • Pertanyaan mengenai perubahan nama Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital serta implikasinya terhadap struktur organisasi.
  • Kekhawatiran terkait kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Komdigi, dengan temuan 5.000 situs judi online; 4.000 diblokir dan 1.000 dipelihara dengan bayaran Rp8,5 juta per situs.
  • Dukungan untuk pengusutan tuntas kasus tersebut hingga ke akar, termasuk evaluasi menyeluruh di Komdigi.
  • Apresiasi terhadap sikap Ibu Menteri yang mendukung investigasi terbuka dan transparan

Cerita Lengkap

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormati, Ibu Menteri Komunikasi dan Digital beserta Bapak-Bapak Wakil Menteri dan juga jajaran.

Kami dari Fraksi PAN hanya ingin melanjutkan pertanyaan yang sudah disampaikan oleh rekan-rekan tadi. Ada dua pertanyaan yang ingin kami tanyakan kepada Ibu Menteri.

Pertama, terkait dengan perubahan diksi Menkominfo menjadi Menkom Digi. Di konferensi pers perdana, Ibu Menteri mengatakan bahwa diksi digital ini adalah untuk menjawab tantangan zaman. Tadi juga sudah dipaparkan akan ada berbagai macam rancangan program baru karena pergantian kata “digital” ini, yang intinya terkait dengan peningkatan akses dan juga konektivitas.

Dengan berubahnya nama kementerian, apakah ada direktorat yang akan diubah? Mungkin bisa dijelaskan lebih rinci kepada kami sehingga kami bisa paham ke depannya akan seperti apa. Karena tadi di presentasi hanya dijelaskan bahwa ada konsolidasi organisasi, mungkin bisa dijelaskan lebih detail akan seperti apa.

Kedua, tentang berita yang sedang naik, yaitu terkait dengan judi online yang tentu ini sangat meresahkan. Di awal pemerintahan Bapak Prabowo-Gibran, tertangkap bukan hanya satu dua orang, melainkan belasan oknum pegawai Komdigi.

Kami dari Fraksi PAN sangat mendukung agar kasus ini diusut tuntas. Jangan sampai ini hanya puncak gunung es; hanya di atasnya saja yang kecil yang ditangkap, kemudian di bawahnya bebas. Ini harus diusut hingga akar: siapa yang terlibat, pegawainya siapa saja yang bermain, sudah berapa lama mereka bermain, modusnya seperti apa.

Sejauh mana Ibu Menteri sudah mengetahui terkait penyelidikan yang sedang berlangsung? Yang kami pahami, sudah diberitakan ada sekitar 5.000 situs yang ditemukan oleh mereka. Dari 5.000 itu, 4.000 diblokir dan kemudian sekitar 1.000 dipelihara, dengan bayaran Rp8,5 juta per situs.

Kalau kita hitung kasar, Rp8,5 juta dikali 1.000 situs, tentu terkumpul uang yang cukup lumayan. Ini uangnya diarahkan ke mana, dibuat apa, dan bagaimana perputarannya?

Yang kami dengar juga, apakah Ibu Menteri sudah memantau bahwa dari beberapa oknum yang ditangkap ini, salah satunya mempunyai jabatan yang bisa dibilang lumayan strategis di Komdigi? Dari oknum ini, perputarannya sudah naik, diberitakan juga diberikan kepada salah satu eks komisaris di BUMN. Dari situ kemudian ada perputaran yang lebih lanjut lagi ke petinggi yang lebih berkuasa.

Bagaimana tanggapan Ibu Menteri terkait ini? Mohon maaf, kami bertanya cukup detail karena ini sangat penting untuk masyarakat tahu. Jangan sampai ke depannya ada oknum yang mencelakai marwah Kementerian Komdigi dan tentunya juga Ibu Menteri yang sudah dikenal mempunyai prinsip dan integritas.

Kami mendukung agar di Komdigi ini betul-betul dilakukan evaluasi secara menyeluruh.

Kemarin saya baca di berita, Pak Anzar mengatakan bahwa sebetulnya oknum yang tertangkap ini sudah masuk pengamatan internal. Ini maksudnya bagaimana, Pak? Mungkin bisa dijelaskan. Berarti dari awal sudah diketahui bahwa ada beberapa staf yang terlibat judi online, tapi kemudian kenapa hanya diamati? Kenapa tidak langsung ditindak tegas saja oleh Kemkom Digi?

Kemarin juga di acara GSN, Presiden mengatakan bahwa ingin memimpin republik yang bersih; yang tidak mau, silakan minggir.

Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi Ibu Menteri yang mendukung investigasi yang terbuka dan juga transparan, bahkan mempersilakan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan, pengembangan selama mungkin, sedetail mungkin, dan kalau perlu diperiksa sesering mungkin kantor kementeriannya.

Ini kami sangat mengapresiasi karena saya pribadi tahu betul di bawah kepemimpinan Ibu Mutia Hafid, Komisi 1 periode lalu sangat baik, sangat cemerlang. Sehingga kami percaya Komdigi di bawah kepemimpinan Ibu pasti akan jauh lebih baik lagi, akan ada banyak gebrakan positif dan juga prestasi yang ditorehkan oleh Ibu di Kemkom Digi.

Sekian dari kami.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Video menarik lainnya

Ari

Recent Posts

Polri Sita Rp103 Miliar dari TPPU Judi Online, Hotel Aruss Terlibat

Bareskrim Polri sita Rp103 miliar dari TPPU judi online yang melibatkan Hotel Aruss di Semarang

8 hours ago

Polri Sita Hotel Aruss Semarang Terkait Kasus Pencucian Uang Judi Online

Bareskrim Polri menyita Hotel Aruss di Semarang karena diduga terkait pencucian uang hasil judi online;…

8 hours ago

Satgasus Judi Online Ungkap Jaringan Perjudian dari Tiga Situs Besar

Satgasus judi online ungkap jaringan tiga situs besar perjudian yang beroperasi secara nasional dan menangkap…

11 hours ago

Menteri PDT Tegaskan Kepala Desa Pakai Dana Desa untuk Judi Online Akan Ditindak

Menteri PDT mengungkap ada kepala desa yang pakai dana desa untuk judi online. Ia menegaskan…

14 hours ago

Budi Arie Setiadi Temui Jokowi di Tengah Sorotan Kasus Judi Online

Budi Arie Setiadi bertemu Jokowi di Solo saat kasus judi online Kominfo memasuki tahap penyidikan

1 day ago

Penggerebekan Rumah Judi Medan, di Padang Bulan, yang Dijadikan Arena Permainan

Polisi menggerebek rumah judi medan, daerah Padang Bulan, yang diubah menjadi arena judi dengan mesin…

1 day ago