Ratusan WNI menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja. Diduga, mereka dipekerjakan sebagai operator judi online hingga penipu daring. Mengapa dan bagaimana mereka bisa terjebak bekerja di Kamboja? Fenomena pekerjaan palsu ini menjadi ancaman nyata yang perlu diwaspadai.
Kasus Saleh Dharmawan menggegerkan Indonesia. Saleh kehilangan nyawa tak lama setelah tiba di Kamboja untuk bekerja. Awalnya, ia berangkat sendiri setelah mendapat tawaran dari tetangganya, Sally, untuk menjadi koki di Thailand. Namun, ia justru berangkat ke Poipet, Kamboja, pada 18 Februari 2025, menggunakan visa single entry.
Tak sampai dua minggu, tepatnya pada 2 Maret 2025, keluarga menerima kabar bahwa Saleh sedang sakit dan kondisinya gawat darurat. Keesokan harinya, Saleh dinyatakan meninggal dunia. KBRI Phnom Penh mengajukan pemulangan jenazah Saleh, yang kemudian tiba di rumah duka di Bekasi pada 15 Maret dan dimakamkan sehari setelahnya.
Saat dimandikan dan diperiksa, tidak ditemukan luka baru atau bekas jahitan. Namun, muncul narasi di media sosial bahwa Saleh adalah korban perdagangan organ. Narasi tersebut dibantah oleh kuasa hukum keluarga Saleh, yang menegaskan tidak ditemukan bekas luka jahitan dan belum ada laporan resmi ke polisi.
Kasus kematian WNI korban TPPO di Kamboja bukanlah yang pertama. KBRI Phnom Penh mencatat lonjakan tajam kasus kematian WNI dalam lima tahun terakhir. Sepanjang 2024, KBRI mencatat 92 WNI meninggal dunia dan telah difasilitasi pemakaman maupun pemulangan jenazahnya ke Indonesia. Penyebabnya beragam, dari penyakit kronis seperti jantung, stroke, diabetes, hingga infeksi menular seperti TBC dan HIV, kecelakaan lalu lintas, dan kematian mendadak.
Lonjakan kematian WNI di Kamboja tak lepas dari meningkatnya jumlah WNI yang datang ke sana. Sepanjang 2024, tercatat 166.795 WNI masuk ke Kamboja, melonjak 11 kali lipat dibandingkan 2020 yang hanya 14.564. Bahkan, Kamboja kini masuk dalam 10 besar negara tujuan WNI. Angka ini menjadi perhatian karena WNI yang meninggal di Kamboja rata-rata adalah anak muda usia produktif.
Kasus-kasus di Kamboja mendapat perhatian Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. Ia melarang WNI bekerja di Thailand, Myanmar, dan Kamboja, terkait maraknya kasus TPPO yang menimpa pekerja migran Indonesia di wilayah tersebut. Meskipun menyatakan akan mendalami kemungkinan kerja sama penempatan PMI di tiga negara itu, ia tetap menekankan pentingnya perlindungan terhadap pekerja migran.
Banyak korban TPPO diberangkatkan ke negara-negara tersebut melalui jalur tidak resmi, akhirnya dijebak jaringan perekrut. Karding juga menyebut PMI direkrut karena dijebak tawaran pekerjaan yang beredar luas di media sosial. Apalagi, mereka berangkat menggunakan visa turis dan tujuannya tidak langsung ke Kamboja; biasanya mereka berangkat dulu ke Thailand, baru kemudian ke Kamboja.
Mirisnya, mereka yang terjebak ini banyak yang memiliki latar belakang profesional. Sesampainya di negara tujuan, pekerjaan yang mereka lakukan berbeda dengan yang dijanjikan. Seringkali, mereka dijadikan operator judi online.
Pemberantasan TPPO juga kerap menemui tantangan. Karding menyebut upaya penggerebekan penampungan PMI ilegal kerap bocor. Beberapa kali, kementerian berencana melakukan penggerebekan, namun informasi penggerebekan selalu lebih dulu sampai ke pelaku. Karding bahkan curiga informasi penggerebekan berasal dari internal kementerian.
Dengan banyaknya kasus kematian WNI di Kamboja, dapatkah pemerintah mengatasi permasalahan TPPO dan memberikan perlindungan maksimal? Ancaman nyata ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Video menarik lainnya
Provinsi Jambi menempati peringkat tertinggi kasus judi online di Indonesia, menjadi ancaman nyata bagi pelajar…
Judi online adalah ancaman nyata di balik layar digital yang merusak moral, ekonomi, dan stabilitas…
Judi online jadi ancaman nyata bagi data pribadi dan finansial, sulit diberantas karena beroperasi lintas…
Judi online bikin nagih hingga buat orang cerai dan bunuh diri. Kenapa bisa kecanduan berat…
Seorang pria di Tanjung Priok nekat mencuri HP petugas pintu air demi main judi online.…
Kesaksian pemuda Bekasi yang tertipu iklan lowongan kerja ke luar negeri dan terpaksa jadi admin…