- areskrim Polri menetapkan dua tersangka judi online.
- Penyitaan aset senilai Rp530 miliar, termasuk 4.656 rekening dari 22 bank.
- Barang bukti lain meliputi empat unit mobil mewah.
- Tersangka dijerat dengan UU TPPU dengan ancaman hukuman berat.
- Bareskrim Polri menegaskan komitmen dalam pemberantasan judi online
Cerita Lengkap
Bareskrim Polri tetapkan dua tersangka judi online, Komjen Polisi Wahyu Widada, selaku Kabareskrim Polri, menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat. Menanggapi laporan tersebut, penyidik segera berkoordinasi dengan PPATK Republik Indonesia serta lembaga penegak hukum lainnya.
Dari hasil penyelidikan, Subdit 3 Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menetapkan dua warga negara Indonesia sebagai tersangka dalam kasus ini. Selain itu, penyidik berhasil menyita aset-aset bernilai signifikan yang diduga merupakan hasil kejahatan tersebut. Barang bukti yang diamankan meliputi empat unit kendaraan roda empat dan uang sejumlah Rp530 miliar.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 3, 4, dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda hingga Rp10 miliar.
Bareskrim Polri menegaskan bahwa penyidikan akan terus dilanjutkan secara transparan dan profesional. Masyarakat diimbau untuk turut serta melaporkan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan perjudian online maupun tindak pidana pencucian uang.
Langkah tegas ini menunjukkan komitmen Bareskrim Polri dalam memberantas praktik perjudian online yang meresahkan masyarakat.
Video menarik lainnya
-
Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan Judi Online, Ini Respons Kejagung
-
Rekening Dormant Diblokir PPATK karena Diduga Dipakai untuk Judi Online
-
Heboh rekening diblokir massal PPATK untuk cegah judi online
-
Respons Istana terhadap Kasus Judi Online Budi Arie
-
Mengupas Peran Kejagung dalam Kasus Judi Online yang Seret Nama Budi Arie