Awalnya, saya ditawari pekerjaan sebagai editor video untuk promosi hotel di Kamboja. Namun, sesampainya di sana, saya malah dijadikan marketing judi online. Tempat kerjanya seperti hotel biasa, tapi di dalamnya penuh dengan komputer dan CCTV. Saya harus menghubungi banyak orang Indonesia melalui WhatsApp, menawarkan mereka untuk bergabung dalam judi online.
Setiap hari, target saya adalah mendapatkan minimal 100 transaksi dan membawa 10 orang baru untuk deposit. Jika target tidak tercapai, saya mendapat tekanan mental, seperti dihina dengan kata-kata kasar. Bahkan, ada teman saya yang disiksa karena ketahuan mencuri uang perusahaan.
Saya bekerja selama 12 jam sehari, tanpa lembur. Untuk bisa pulang ke Indonesia, saya harus membayar tebusan sebesar Rp23 juta, yang katanya untuk biaya transportasi dan administrasi. Setelah tujuh bulan bekerja keras dan menabung, akhirnya saya bisa kembali ke tanah air.
Video menarik lainnya
Budi Arie diperiksa polisi terkait judi online Kominfo yang melibatkan pegawai saat ia menjabat sebagai…
Polda Jatim bongkar sindikat judi online yang gunakan perusahaan fiktif untuk cuci uang dengan omset…
Polisi periksa Budi Arie Setiadi terkait judi online dan soal dugaan keterlibatan pegawai Kominfo didalamnya…
Polri blokir 126.447 situs judi online dan tangkap ribuan pelaku demi memberantas perjudian yang meresahkan…
https://www.youtube.com/watch?v=NqCHO3XV9Hk Judi online melibatkan 80.000 anak di bawah 10 tahun (data PPATK, Juli 2024), dengan…
Waspada bahaya judi online pada pelajar! Kenali ciri-ciri anak terjerat, dampak negatif, dan upaya Dinas…