- OJK memblokir 14.117 rekening terkait judi online per Maret 2025.
- Jumlah rekening yang diblokir meningkat 40,94% dari bulan sebelumnya.
- Langkah ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak pelaku judi online.
- Rekening yang terindikasi akan dilaporkan kepada PPATK.
- OJK berkomitmen menjaga integritas sektor keuangan dari aktivitas ilegal
Cerita Lengkap
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta perbankan untuk memblokir 14.117 rekening yang terindikasi berkaitan dengan judi online per Maret 2025. Jumlah ini meningkat sekitar 40,94% dibandingkan posisi Februari 2025 yang sebanyak 10.016 rekening.
OJK bersama Kementerian Komunikasi dan Digital memastikan akan terus mempersempit ruang gerak pelaku penampung atau fasilitator judi online dengan melakukan pembekuan aset-aset bandar perjudian dalam bentuk rekening. Apabila dalam proses analisis transaksi keuangan, baik yang dilakukan oleh bank maupun OJK pada saat pemeriksaan, ditemukan rekening-rekening terafiliasi lainnya termasuk pada pemain judi online yang melakukan deposit, maka rekening tersebut dapat segera dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya OJK untuk menjaga integritas sektor keuangan dari aktivitas ilegal yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik terhadap sistem perbankan nasional.
Video menarik lainnya
-
Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan Judi Online, Ini Respons Kejagung
-
Rekening Dormant Diblokir PPATK karena Diduga Dipakai untuk Judi Online
-
Heboh rekening diblokir massal PPATK untuk cegah judi online
-
Respons Istana terhadap Kasus Judi Online Budi Arie
-
Mengupas Peran Kejagung dalam Kasus Judi Online yang Seret Nama Budi Arie