Kode PM, yang diduga merujuk pada Budi Arie, muncul dalam dakwaan kasus judi online. Jaksa mengungkap bahwa pembagian uang hasil pengamanan situs judi online mencantumkan kode “Bagi PM” untuk alokasi 50% dari total Rp48 miliar. Selain itu, terdapat kode-kode lain seperti CHF, DR, dan AG yang menunjukkan pembagian kepada pihak-pihak terkait
Meskipun pemerintah menyatakan serius dalam memberantas judi online, fakta bahwa pejabat justru terlibat dalam pengelolaan server situs judi menimbulkan pertanyaan besar. Dari balik layar, ratusan situs judi online tetap aktif beroperasi, dengan adanya indikasi pembagian uang kepada sejumlah oknum.
Jaksa juga mencatat bahwa kode PM bukanlah singkatan dari “Prime Minister”, melainkan merujuk pada “Pak Menteri”, yakni Budi Arie. Dalam dakwaan disebutkan bahwa Budi Arie menerima jatah 50% dari total Rp48 miliar yang diperoleh dari pengamanan situs judi online. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya soal menjaga server, tetapi juga menjaga setoran yang masuk.
Selain kode PM, terdapat kode-kode lain seperti CHF, DR, dan AG yang menunjukkan pembagian kepada pihak-pihak terkait. Mereka bersama-sama menjaga agar situs judi online tetap hidup demi keuntungan pribadi.
Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan integritas dalam upaya pemberantasan judi online. Kejaksaan Agung diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.
Video menarik lainnya
Budi Arie singgung adanya partai mitra judi online yang sudah masuk parlemen, sambil menegaskan posisi…
Budi Arie tepis tuduhan terima jatah judi online, sebut partai mitra judol dan klaim jadi…
Budi Arie akui pernah digoda bisnis judi online untuk menjaga situs, namun tegas menolak dan…
Budi Arie Setiadi membantah tudingan terlibat dalam kasus judi online, menyebutnya sebagai fitnah dan framing…
Diskusi hangat tentang kemungkinan aliran dana judi online ke partai politik, termasuk dugaan pendirian partai…
Terungkap cara mencuci uang judi online pakai kripto dan perusahaan cangkang hingga Rp12 triliun, sulit…