Petugas Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Barat menangkap dua orang pelaku sindikat judi online jaringan Kamboja di kawasan Tangerang. Kedua tersangka, JH dan A, memiliki peran berbeda dalam bisnis ilegal ini.
JH bertindak sebagai marketing, mempromosikan situs judi online di media sosial dan memantau perkembangan situs miliknya. Sementara A bertugas sebagai pengumpul, penyewa, dan penjual rekening bank untuk deposito para pemain.
Direktur Reserse Siber Polda Jabar, Kombes Resza Ramadianshah, menjelaskan bahwa JH pernah bekerja di Kamboja pada 2022 sebagai supervisor telemarketing judi online. Bukti paspor dan kartu kerja mendukung penelusuran ini.
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain buku tabungan dan deposito, komputer, ATM, handphone, sebuah mobil, serta airsoft gun—yang masih diselidiki asal usulnya
Peran JH sebagai telemarketing diyakini memberikan keuntungan antara Rp10 juta hingga Rp50 juta per bulan, sedangkan A mendapatkan sekitar Rp5 juta per rekening yang dibuat
Keduanya dijerat Pasal 27 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU ITE serta Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara
Video menarik lainnya
https://www.youtube.com/watch?v=yps4E5esId4 olda Riau bongkar jaringan judi online Pekanbaru di dua lokasi strategis. 12 tersangka diamankan:…
Dalam periode 5–20 November 2024, polisi ungkap 619 kasus judi online, sita Rp77,6 miliar plus…
Wapres Gibran tegaskan dana BSU jangan dipakai untuk judol saat tinjau penyaluran bantuan di Boyolali,…
Dampak judi online rugikan ekonomi dan sosial, PPATK: Rp1.200 T dana berputar, 8,8 juta pemain,…
https://www.youtube.com/watch?v=G-9hyFoMfg4 Pria asal Sumatera nekat curi motor karena curi motor untuk judi online Kabur ke…
Seorang keponakan di Pasuruan tega bunuh tante karena utang judi online. Polisi tahan pelaku, kasus…