Kementerian Sosial menemukan lebih dari 571.000 penerima bansos main judi online, dengan total transaksi mencapai Rp957 miliar. Temuan ini muncul dari hasil pencocokan data 28 juta NIK penerima bantuan sosial dengan 9,7 juta data pemain judi online milik PPATK.
Dari hasil pencocokan tersebut, diketahui bahwa lebih dari dua persen penerima bantuan sosial memiliki NIK yang identik dengan pemain judi online. Meski begitu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pemerintah belum bisa memastikan apakah mereka benar-benar bermain secara sadar.
Hingga kini, pemeriksaan masih berlangsung antara Kemensos dan PPATK. Pemerintah juga belum memutuskan apakah para penerima bansos yang main judi online ini akan dicoret dari daftar penerima bantuan.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah membuka opsi rehabilitasi sosial bagi korban judi online. Kebijakan ini sejalan dengan program perlindungan sosial yang tengah dikaji lebih lanjut oleh pemerintah.
Video menarik lainnya
PPATK temukan jutaan rekening bansos terindikasi judi online, dana mencapai Rp2 triliun. Pemerintah kini kaji…
PPATK: perputaran dana judi online di Indonesia capai Rp1 200 triliun tahun 2025, meningkat dari Rp981 triliun year…
Menteri sebut nilai transaksi judi online bisa sekitar Rp 400 triliun per tahun, satgas dibentuk untuk mengukur…
Mensos tanggapi data 571 410 penerima bansos judi online, PPATK sebut deposito hampir Rp1 triliun; langkah evaluasi…
Waspadai trik licik iklan judi online lewat deepfake dan target usia rendah di media sosial…
Polda Riau bongkar jaringan judi online Higgs Domino dengan omzet Rp3,6 miliar. 12 tersangka ditangkap…