Budi Arie Buka Suara Soal Pemberantasan Judi Online Pasca-Pemeriksaan Bareskrim

Shares
  • Budi Arie Setiadi, eks Menkominfo 2023-2024, diperiksa Bareskrim Polri 6 jam sebagai saksi kasus judi online di Komdigi.
  • Fokus pemeriksaan: aliran dana, dugaan gratifikasi, dan keterlibatan pegawai Komdigi; Budi Arie akui kenal tersangka.
  • Polisi tetapkan 24 tersangka (9 pegawai Komdigi, 1 staf ahli, 14 sipil); modus: lindungi 1.000 situs judi via kantor satelit.
  • Barang bukti disita: Rp76,97 miliar, perhiasan, 28 kendaraan, elektronik, senjata api; total nilai Rp166,68 miliar.
  • Komdigi tutup 87.000 situs judi sejak November 2024, ajukan blokir 651 rekening bank; kasus bisa melebar ke korupsi.
  • Ketua Komisi III DPR dukung pemeriksaan Budi Arie, harap proses hukum terang benderang tanpa keterlibatan beliau.

Cerita Lengkap

Pemberantasan judi online menjadi sorotan utama dalam upaya penegakan hukum untuk membersihkan lingkungan digital dari praktik ilegal, termasuk di Kementerian Komunikasi dan Digital. Bareskrim Polri memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, terkait kasus judi online yang menyeret sejumlah pegawai Kementerian Komdigi pada periode 2023-2024. Budi Arie menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri selama sekitar 6 jam. Meski tidak memberikan informasi detail, Menkominfo periode 2023-2024 ini mengonfirmasi pemeriksaan dirinya terkait penyidikan kasus judi online di Kementerian Komdigi. Diperiksa sebagai saksi, meski tidak berkomentar saat ditanya keterlibatannya dalam kasus judi online di Kementerian Komdigi.

Saya ingin memberikan pernyataan. Yang pertama, sebagai warga negara yang taat hukum, saya berkewajiban untuk membantu pihak kepolisian dalam penuntasan pemberantasan kasus judi online di lingkungan Komdigi. Yang kedua, pemberantasan judi online merupakan tugas kita bersama sebagai sesama anak bangsa. Karena itu, perlu konsistensi dan keteguhan hati untuk menuntaskan pemberantasan judi online ini, terutama dalam perlindungan terhadap masyarakat. Yang ketiga, mengenai materi dan isi keterangan yang saya berikan hari ini, silakan ditanyakan kepada pihak penyidik yang berwenang.

Kasus judi online di Kementerian Komdigi terus bergulir. Sebelum pemeriksaan pada Kamis pagi, mantan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi memang mengaku siap diperiksa. Saat itu, Budi Arie mengaku kenal dengan sejumlah pegawai Kementerian Komdigi yang ditetapkan sebagai tersangka. Dukung penegakan hukum, dan yang ketiga, kita tap serius, solusinya gimana? Nanti katanya polisi mau mendalami. Pak, gimana, Pak? Tunggu aja. Dalam eng, apa kita siap diang, diang jug? Pasti enggak. Berarti siap, pasti enggak terlibat, Pak? Pak, kenal enggak, Pak, maksudnya, pegawai Komdigi yang dipriksah, Pak? Ya, tahulah.

Polisi telah menetapkan 24 orang sebagai tersangka atas kasus judi online di Kementerian Komdigi. Dari 24 tersangka, sembilan orang merupakan pegawai Komdigi dan satu orang staf ahli Komdigi, sementara 14 orang lainnya dari kalangan sipil. Adapun modus yang dilakukan, yaitu pegawai Komdigi membuka kantor satelit di daerah Bekasi, Jawa Barat, untuk melindungi ribuan situs judi online. Sementara itu, para pemilik situs ini menyetor uang setiap bulannya hingga Rp4 juta agar situsnya tidak ditutup. Dari hasil pemeriksaan, polisi menyita sejumlah barang bukti, beberapa di antaranya adalah uang senilai Rp76,9763 miliar, perhiasan, 28 kendaraan bermotor, puluhan alat elektronik, hingga senjata api berikut ratusan butir peluru. Polisi menyebut nilai total barang bukti yang disita mencapai Rp166,686 miliar.

Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman, menyebut pemeriksaan menyeluruh diperlukan untuk memperjelas proses hukum dari penyidikan kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi. Ia pun mendukung langkah polisi memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie, dalam kasus judi online. Ya, bagus, ya, silakan saja, ya, diperiksa. Pak Budi juga, saya pikir akan kooperatif, ya, sudah kooperatif juga, memberikan keterangan supaya peristiwa ini bisa benar-benar diungkap dengan terang benderang. Kalau feeling saya sih, ya, saya tahu Pak Budi orang baik, Pak Budi itu orang profesional, ya. Insyaallah, ya, kita berharap enggak ada sedikit pun keterlibatan beliau. Tapi, karena posisi beliau bekas menteri, waktu itu adalah menteri, ya, kan, tempos deliktinya juga di zaman beliau menteri, ya, tentu wajar kalau dimintai keterangan.

Sementara itu, terkait upaya pemberantasan judi online, Komdigi sudah menutup 87.000 situs judi online sejak awal November 2024. Menkomdigi Muti Hafid menyebut, tak hanya penelusuran situs, penanganan juga diperlukan melalui pengecekan rekening terkait judi online. Sampai 19 November, untuk situs-situs yang ditutup sudah 104.819, itu kalau dihitung dari 4 November. Kalau kita hitung dari tanggal 20 Oktober atau baru, itu angkanya sudah di 300.000 sekian. Kemudian, untuk permohonan pemblokiran rekening bank untuk bulan November saja, yaitu wilayah kerja Satgas Judi Online, kami sudah mengirimkan 651 permohonan untuk kemudian rekening bank ini ditindaklanjuti atau diblokir.

Terlibatan pegawai Kementerian memang menjadi catatan hitam tersendiri, mengingat maraknya judi online telah merugikan masyarakat luas dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah. Tim liputan Kompas TV, lebih lengkap terkait dengan pengusutan kasus judi online, kita bergabung dengan jurnalis Kompas TV, Dian Silitonga. Selamat malam, Dian. Dian, tadi kami soroti Menkominfo, ini Budi Arie diperiksa. Ia menyebut terkait dengan kasus judi online di Komdigi, dalam kapasitas apa sebenarnya Budi Arie ini diperiksa?

Ya, Yasir, Budi Arie diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi. Meski belum secara gamblang disampaikan terkait dengan kasus apa, tapi kalau kita mencermati konteks pernyataan pers yang disampaikan Budi Arie usai diperiksa oleh Bareskrim Mabes Polri, kita ingat Budi menyampaikan atau langsung menyampaikan soal pentingnya pemberantasan judi online, kemudian juga mengatakan dirinya memiliki kewajiban untuk membantu pemerintah memberantas judi online. Bisa kita maknai bahwa memang pemeriksaan Budi Arie hari ini di Bareskrim Mabes Polri adalah terkait dengan judi online yang memang sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya. Dan belakangan, kita tahu kasus itu melibatkan pegawai Komdigi.

Nah, kalau kita juga ingat, beberapa modus operandi yang sempat disampaikan oleh polisi yang dilakukan oleh para tersangka, yakni selain membuat markas atau kantor satelit judi online, ini para tersangka juga, melalui kantor atau markas satelit judi online itu, menjaga sebanyak 1.000 situs judi online agar tidak diblokir. Kemudian juga, setiap operator kemudian mendapatkan gaji sebesar Rp4 juta per bulan, dan kemudian juga per situs online yang dibackingi atau yang dibina agar tidak diblokir ini, kemudian masing-masing tersangka juga mendapatkan imbalan senilai Rp8,5 juta. Artinya, kalau ada 1.000 situs online yang dibina atau dibackingi, maka masing-masing tersangka ini bisa mendapatkan sekitar Rp8,5 miliar per bulan.

Nah, karena adanya perputaran uang atau aliran dana dalam kasus ini, tentu salah satu yang didalami oleh polisi terhadap Budi Arie juga terkait dengan hal ini, apakah kemudian Budi Arie pada saat menjabat sebagai Menkominfo mengetahui soal aliran dana tersebut, atau bahkan apakah mungkin Budi Arie juga menerima aliran dana tersebut. Nah, kalau bicara soal perputaran uang, Yasir, tentu ini nanti kasusnya juga bisa melebar atau berkembang kepada dugaan tindak pidana korupsi, misalnya penerimaan hadiah, janji, atau gratifikasi. Itu mungkin sebabnya Polda Metro Jaya kemudian bekerja sama dengan Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri. Ya, karena kita tahu bahwa Budi hari ini diperiksanya adalah di Korps Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri.

Selain itu juga, kenapa Budi Arie diperiksa? Ya, tentu kalau kita ingat, Budi juga sempat menyampaikan bahwa ia mengenal pegawai Komdigi yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Nanti, muaranya pemeriksaan Budi Arie ini juga tentu untuk menentukan atau menyimpulkan apakah Budi kemudian terlibat atau tidak, atau kemudian juga apakah Budi terbukti menyelewengkan kewenangan atau tidak. Rencananya, besok polisi akan menyampaikan pernyataan resmi terkait dengan hasil pemeriksaan Budi hari ini. Besok akan kita kejar bersama hasilnya, apakah Budi terlibat atau tidak, dan kemudian juga apakah akan ada tersangka baru, dan kemudian apa langkah polisi selanjutnya terkait dengan perkembangan kasus ini, Yasir.

Terima kasih, jurnalis Kompas TV, Dian Silitonga, atas informasinya terkait dengan Budi Arie yang diperiksa terkait dengan kasus judi online di Komdigi. Komitmen pemberantasan judi online ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus yang merugikan masyarakat, dengan harapan proses hukum dapat memberikan kejelasan dan mencegah praktik serupa di masa depan.

Video menarik lainnya