- Polda Jatim gelar lomba film pendek bertema bahaya judi online.
- Diikuti pelajar dari berbagai daerah dan diselenggarakan di Universitas 17 Agustus Surabaya.
- Salah satu film favorit angkat kisah perceraian akibat judi online.
- Cerita diangkat dari kasus nyata di pengadilan agama.
- Tujuan lomba adalah kampanye sosial dan edukasi masyarakat.
- Ditreskrimsus Jatim akan terus mengadakan lomba film dengan tema berbeda ke depannya.
Cerita Lengkap
Festival film pendek berdurasi tiga menit ini digelar oleh Ditreskrimsus Polda Jawa Timur dan diikuti oleh pelajar dari berbagai daerah. Lomba ini mengangkat tema bahaya judi online, dengan tujuan menyuarakan keresahan sosial melalui karya sinematografi.
Acara penganugerahan digelar di Graha Wiyata, Universitas 17 Agustus Surabaya. Beberapa kategori yang dilombakan antara lain film favorit, sinematografi terbaik, aktor/aktris terbaik, dan film terbaik.
Salah satu film yang berhasil mencuri perhatian adalah karya Satreskrim Polres Trenggalek yang meraih juara favorit. Film ini menyoroti kasus perceraian yang terjadi akibat kecanduan judi online. Kisah tersebut diangkat dari realitas sosial yang banyak dialami masyarakat, menjadikan film ini relatable dan menyentuh.
“Saya tidak menyangka banyak netizen yang mendukung. Temanya natural dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Judi online itu sebenarnya bisa dicegah dari keluarga, khususnya istri,” ujar salah satu kreator film.
Menurut pengakuannya, inspirasi film diambil dari fakta di lapangan bahwa banyak perceraian yang disebabkan oleh kecanduan judi online. Di pengadilan agama, kasus seperti ini kerap muncul dan menjadi alasan utama keretakan rumah tangga.
Lomba film pendek ini menjadi bagian dari upaya kepolisian dalam mengkampanyekan bahaya judi online yang berdampak buruk pada ekonomi, sosial, dan psikologis masyarakat. Setelah sukses dengan lomba ini, Ditreskrimsus Polda Jatim berencana terus menggelar lomba film pendek dengan berbagai tema sosial yang edukatif.
“Acara ini adalah upaya kami untuk mengedukasi masyarakat. Para sineas pelajar, saat membuat film, tentu akan berdiskusi dengan keluarga atau teman, dan itu menjadi momen penyadaran bahwa bahaya judi online nyata dan merusak. Inilah salah satu bentuk pencegahan yang kami dorong,” ujar panitia.
Melalui pendekatan kreatif dan partisipatif seperti ini, diharapkan generasi muda bisa lebih sadar terhadap risiko dan bahaya judi online yang semakin meluas di tengah masyarakat.
Video menarik lainnya
-
Fakta Aplikasi PeduliLindungi yang Dikira Jadi Judi Online
-
Menteri Pigai Tegas Larang Judi Online untuk Anak Buahnya
-
Ditreskrimsus Jatim Angkat Isu Bahaya Judi Online Lewat Lomba Film Pendek
-
Fun Run Komdigi Angkat Isu Bahaya Judi Online Lewat Aksi Lari
-
Peran Sektor Pendidikan Melawan Judi Online Kian Diperkuat