- Polri tangani 4.926 kasus perjudian sepanjang 2024.
- 1.611 kasus di antaranya adalah perjudian online.
- 1.918 tersangka diamankan dari berbagai peran.
- Total kerugian disita mencapai Rp61,72 miliar.
- Polri blokir situs judi online sebanyak 126.447 laman.
- Banyak kasus masih dalam proses penyidikan.
- Penindakan akan terus berlanjut untuk memberikan efek jera.
Cerita Lengkap
Selain penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku kejahatan narkoba, Polri juga terus melakukan tindakan tegas terhadap kejahatan lain yang meresahkan masyarakat. Salah satunya adalah perjudian, yang telah berdampak besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Sepanjang tahun 2024, Polri melakukan penegakan hukum terhadap 4.926 perkara perjudian, dengan jumlah penyelesaian mencapai 3.526 perkara atau sekitar 71,58%. Jumlah ini meningkat sebesar 17 perkara atau 39,97% dibandingkan dengan tahun 2023.
Dari seluruh perkara yang berhasil diungkap, sebanyak 1.611 perkara di antaranya merupakan tindak pidana perjudian online. Perkara ini melibatkan 1.918 tersangka yang berperan sebagai admin, operator, telemarketing, endorser, pengepul, hingga pemain.
Dari seluruh kasus yang telah diungkap, jumlah perkara yang berhasil diselesaikan sebanyak 343 perkara. Sementara itu, 1.243 perkara masih dalam proses penyidikan.
Tidak hanya sampai di situ, kami juga menerapkan pasal-pasal persangkaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku.
Kami berhasil menyita berbagai barang bukti berupa tanah, bangunan, perhiasan, perangkat elektronik, kendaraan mewah, rekening, akun e-commerce, serta uang tunai senilai Rp61,72 miliar. Tak hanya itu, Polri blokir situs judi online sebanyak 126.447 laman yang diduga terkait aktivitas perjudian ilegal.
Ke depan, proses penyitaan dan penangkapan akan terus dilakukan secara intensif untuk memastikan kejahatan ini diberantas hingga ke akarnya.
Video menarik lainnya
