Praktik judi online masih menjadi ancaman terhadap sistem keuangan nasional, bahkan rekening bansos dipakai judi online oleh masyarakat berpendapatan rendah. Temuan ini berdasarkan data PPATK yang mencocokkan 28 juta NIK penerima bansos dengan 9,7 juta data pemain judi online.
Hasilnya cukup mencengangkan: sekitar 571.410 rekening tumpang tindih, digunakan untuk lebih dari 7,5 juta transaksi judi online. Total nilai transaksi mencapai hampir Rp1 triliun—dan itu baru dari satu bank saja.
Menanggapi data tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa rekening yang dipakai judi online akan dibekukan dan pemiliknya akan dicoret dari daftar penerima bansos. Menurutnya, ini bukan pelanggaran administratif ringan, melainkan penyalahgunaan sistem bantuan negara.
Saat ini, Kemensos sedang melakukan evaluasi dan verifikasi data secara menyeluruh. Tujuannya agar keputusan—baik pembekuan rekening maupun pencoretan—diambil secara tepat dan adil. Dana bansos harus tetap tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Video menarik lainnya
Penanganan judi online, Cak Imin dan Meutya Hafid bahas literasi digital dan pengawasan ketat, 8,8…
Penyalahgunaan bansos judi online capai Rp957 miliar, 571 ribu rekening terdeteksi, PPATK-Kemensos dalami data 28…
Pencucian uang judi online libatkan oknum Komdigi, Rp150 miliar disita, PPATK usut aliran dana, polisi…
Kapolsek Kahu dicopot dari jabatannya karena terlibat dalam praktik judi sabung ayam. Proses pemeriksaan oleh…
Ancaman judi online capai Rp900T, DPR usul TNI berantas, Menhan Sjafrie lobi Presiden, anggaran Pilkada…
PPATK temukan jutaan rekening bansos terindikasi judi online, dana mencapai Rp2 triliun. Pemerintah kini kaji…