Trik Licik iklan judi online menyusup di timeline medsos

Shares
  • Trik licik iklan judi online menyusup ke feed lewat deep fake dan akun palsu.
  • Survei Populix: 84% pernah melihat iklan di medsos, dengan slot, Domino, judi bola dominan
  • Meta hanya mensyaratkan izin dan target usia 18+, sehingga iklan tetap muncul
  • Pengiklan gunakan video/audio deep fake untuk mencatut tokoh publik dan ingatkan pengguna literasi rendah
  • Pemerintah dan Kominfo perlu lebih serius melacak, blokir, dan edukasi publik agar tak mudah tertipu.

Cerita Lengkap

Wanita ini sedang sibuk bekerja di mejanya. Lalu ia didatangi seorang pria bernama Budi. Budi menawarkan aplikasi yang akan mengubah hidupnya. Sejak men-download aplikasi tersebut, timeline wanita itu ramai dengan iklan judi online. Bagaimana wanita itu menyikapi hal tersebut? Simak perjuangannya.

Sobat Tempo pasti pernah menjumpai iklan judi online promosi menggunakan video deep fake. Mereka mencatut tokoh publik mulai dari selebriti, komika hingga pemuka agama. Hasil survei Populix tahun 2024 menunjukkan 84% responden pernah terpapar iklan online di Instagram, YouTube, dan Facebook. Jenis yang paling sering muncul adalah slot (80%), Domino (59%), dan judi bola (44%)

Meski Kementerian Kominfo mengaku sudah memblokir 1,3 juta konten online, kenyataannya iklan judi online masih berseliweran di medsos hingga sekarang. Tim cek foto Tempo menelusuri cara situs-situs terlarang beriklan di platform seperti Meta (Facebook, Instagram, Messenger, Threads). Meta tidak sepenuhnya melarang promosi judi; pengiklan cukup mengurus izin resmi dan menargetkan pengguna usia 18+

Tim Tempo mengumpulkan data hingga 30 Mei 2025 menggunakan kata kunci “Maxwin” dan “Jack” di Meta Library Ads. Hasilnya ratusan akun aktif, terdiri dari 774 di Facebook, 667 di Instagram, 388 di Messenger, dan beberapa di Threads. Beberapa konten muncul di banyak platform sekaligus. Meta tidak mengungkap informasi soal dana iklan, usia, atau wilayah target

Parahnya, sebagian pengiklan menggunakan akun palsu dan mencatut tokoh publik seperti atlet voli Megawati Hangestri alias Megatron, Baim Wong, hingga Ustaz Abdul Somad lewat video deep fake. Mereka bahkan bisa memutar 20 iklan sekaligus. Teknik promosi diperkuat AI, menyulap video dan suara seakan-akan sosok asli mendukung iklan judi online

Peneliti dari Universitas Airlangga, Rahmah Ida, menyatakan pengiklan sengaja menargetkan pengguna dengan literasi digital rendah agar mudah tertipu konten palsu dan strategi promosi bohong. Blokir situs saja tidak cukup, perlu pendekatan serius dari pemerintah

Tempo sudah meminta penjelasan Meta soal iklan judi online di platform mereka, tapi belum ada tanggapan resmi. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan bahwa upaya pemerintah tak hanya memblokir konten, tetapi juga mencegah penyebaran. Caranya dengan melacak alamat internet, profil akun, kata kunci, dan pola sebaran konten mencurigakan. Jadi, jangan gampang terkecoh: scroll medsos boleh, tapi tetap waspada terhadap iklan judi online.

Video menarik lainnya