Kementerian Sosial mencoret lebih dari 200.000 rekening penerima manfaat bantuan sosial karena terindikasi digunakan untuk bermain judi online. Langkah ini diambil setelah temuan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan adanya indikasi kuat penyalahgunaan bansos oleh penerimanya.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyebut bahwa rekening bansos terindikasi judol ini sudah tidak akan lagi menerima bantuan mulai triwulan kedua. Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah, karena Kemensos masih mendalami data yang diperoleh dari PPATK terkait 600.000 lebih penerima manfaat yang juga dicurigai bermain judi online.
Menurut Mensos, pemeriksaan terhadap rekening penerima manfaat akan terus dilakukan agar penyaluran bantuan sosial benar-benar tepat sasaran. Dari proses pendalaman itu, hingga kini 200.000 lebih rekening telah dicoret, dan tidak lagi menerima bantuan. Tidak menutup kemungkinan, pada triwulan ketiga, sebanyak 300.000 rekening lainnya juga akan dihentikan bantuannya jika terbukti melakukan aktivitas judi online.
Saifullah menegaskan bahwa yang mengungkap temuan ini adalah PPATK, bukan dari Kemensos sendiri. Pihaknya hanya menindaklanjuti data tersebut untuk memastikan bansos diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.
Video menarik lainnya
OVO dan PPATK luncurkan Gebuk Judol, mengajak masyarakat aktif lapor judi online melalui kanal resmi…
Polri menggerebek jaringan judi online internasional China Kamboja di tiga kota, amankan tersangka dan ribuan…
Polri bongkar sindikat judi online China Kamboja, amankan 22 tersangka dan ribuan barang bukti dari…
Penangkapan WNI di Kamboja terkait judi daring capai 271 orang. Kemenlu dan KBRI masih dalami…
Bareskrim Polri membongkar jaringan judi online internasional China Kamboja, mengamankan 22 tersangka dan menyita ratusan…
Gubernur DKI buka suara soal temuan PPATK bahwa ASN jadi korban judol di tengah 600…