- PPATK ungkap 600 ribu pemain judi online aktif di Jakarta
- Gubernur DKI minta Inspektorat menganalisis data dan mencari tahu apakah ASN jadi korban judol
- Pemprov DKI menekankan pentingnya pembinaan terlebih dahulu bagi ASN yang terlibat
- Sanksi diberikan jika ASN terbukti tak bisa dibina, termasuk pencoretan promosi jabatan
- Gubernur tegaskan bahwa pelaku judi online adalah korban karena tidak ada yang bisa menang
Cerita Lengkap
Pak, tadi kan disebutkan pemain judi online di Jakarta 600 ribuan lebih. Nah, dari Pemerintah Provinsi ada mungkin langkah buat penanganannya, dan dari data itu apakah ada ASN DKI? Bagaimana cara membinanya?
Jadi tadi saya sudah sampaikan kepada Kepala PPATK. Saya minta secara khusus kepada Bapak Inspektorat untuk meminta data judi online, kalau memang ada dari ASN DKI Jakarta.
Kalau bagi kami, yang pertama tentunya saya menganggap bahwa siapa pun yang bermain judi online itu sebenarnya adalah korban. Karena enggak ada yang namanya judi online itu akan menang, enggak ada.
Maka untuk itu, kalau memang ada di ASN DKI Jakarta yang melakukan, saya minta untuk dilakukan pembinaan. Dilakukan perbaikan untuk itu.
Tetapi kalau memang sudah tidak bisa dibina, ya tentunya kami akan mengambil tindakan untuk itu. Termasuk salah satunya, tidak memberikan kesempatan promosi jabatan bagi yang bersangkutan.
Fakta bahwa ASN jadi korban judol ini akan jadi perhatian serius kami. Karena yang kami tekankan adalah sisi pembinaan terlebih dahulu, baru kemudian aspek sanksinya jika memang tidak berubah.
Video menarik lainnya
-
ASN Jadi Korban Judol Saat PPATK Catat 600 Ribu Pemain di Jakarta
-
Mencuri Ventilator demi Judi Online Terungkap di RSUP Soekarno
-
Membobol Rumah Akibat Kecanduan Judi Online Terjadi di Pangkalpinang
-
Oknum Brimob Nekat Mencuri Emas karena Terlilit Utang Judi Online
-
Kasus TNI Kecanduan Judi Online, Serma Tengku Dian Anugrah Cekik Istri hingga Tewas