Pencurian Ventilator RSUP Soekarno Uangnya Dipakai untuk Judi Online

Shares
  • Terdakwa terlibat pencurian ventilator RSUP Soekarno dan uang hasil penjualan digunakan untuk judi online.
  • Lima pelaku diamankan: tiga pegawai rumah sakit dan dua penadah via media sosial.
  • Ventilator dijual seharga Rp25–50 juta per unit, total 17 unit diecer—kerugian mencapai Rp3,4 miliar.
  • Aksi curian berlangsung sejak 2023; sembilan unit ventilator sisa masih dalam pencarian.
  • Dugaan modus penyalahgunaan fasilitas alat kesehatan mengkhawatirkan dari sudut etik dan keselamatan publik.

Cerita Lengkap

Lima orang ditangkap terkait dengan pencurian ventilator RSUP Soekarno di Bangka Belitung. Aksi ini menyita perhatian karena uang hasil penjualan perangkat medis vital tersebut digunakan untuk judi online, menggambarkan ironisnya penyalahgunaan fasilitas kesehatan.

Dari lima tersangka, tiga di antaranya adalah pelaku utama—seorang teknisi alat kesehatan, seorang sopir ambulans, dan pegawai farmasi di rumah sakit. Dua lainnya berperan sebagai penadah transaksi barang melalui media sosial. Polisi mencatat harga jual ventilator berkisar antara Rp25 juta hingga Rp50 juta per unit, dan total 17 unit berhasil dijual, menimbulkan kerugian mencapai Rp3,4 miliar.

Pelaku mengaku menjual berdasarkan alasan lupa transaksi, namun penyelidikan lebih lanjut menunjukkan modus operandi mereka telah berlangsung sejak 2023. Rumah sakit memiliki total sekitar 46 unit ventilator—hingga saat ini, sembilan unit lainnya masih dalam pencarian pihak berwenang.

Video menarik lainnya