Video Bahasa Indonesia

Kemensos Hentikan Penyaluran Bansos ke 300 Ribu Penerima Karena Indikasi Judi Online

Shares
  • Kemensos hentikan penyaluran bansos ke 300 ribu penerima karena indikasi penyalahgunaan untuk judi online.
  • Penghentian juga terkait perubahan mekanisme pendataan dari DTKS ke DTSN.
  • Lebih dari 600 ribu penerima bansos diduga terkait judi online berdasarkan analisis PPATK.
  • Pemerintah pusat dan daerah bekerja sama melakukan verifikasi dan pengawasan di lapangan.
  • Dinas Sosial Kalimantan Timur belum memiliki data pasti terkait jumlah penerima terindikasi judi online.
  • Pendamping PKH dan relawan lapangan dilibatkan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Cerita Lengkap

Kementerian Sosial (Kemensos) telah menghentikan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada sekitar 300.000 penerima manfaat karena adanya indikasi penyalahgunaan dana untuk judi online. Namun, Dinas Sosial Kalimantan Timur menjelaskan bahwa judi online bukan satu-satunya penyebab penghentian tersebut.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifulah Yusuf memutuskan untuk menghentikan penyaluran bansos kepada ratusan ribu penerima yang terindikasi menggunakan dana tersebut untuk aktivitas judi daring. Keputusan ini berdampak pada lebih dari 300.000 penerima bansos yang dipastikan tidak lagi menerima bantuan.

Temuan ini bermula dari hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kemensos bersama Badan Pusat Statistik (BPS) kemudian melakukan verifikasi terhadap 12 juta data penerima bansos, dari mana sekitar 2 juta dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa lebih dari 600.000 penerima diduga terlibat dalam judi online. Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Isak, menjelaskan bahwa penghentian bansos tidak hanya disebabkan oleh judi online, tapi juga adanya perubahan mekanisme pendataan dari DTKS ke DTSN.

Oleh karena itu, banyak penerima lama yang tidak lagi memenuhi kriteria penerima bansos setelah divergence data dan pemeriksaan lapangan. Hal ini juga diharapkan bisa diterima oleh masyarakat sebagai bagian dari proses menuju kemandirian.

Terkait isu judi online, Dinas Sosial Kalimantan Timur masih belum mendapatkan data pasti jumlah penerima bansos yang terlibat. Namun, pemerintah pusat tanggap dengan situasi ini dan terus memastikan bantuan digunakan sesuai tujuan pemberian.

Untuk memastikan penggunaan bantuan tepat sasaran, koordinasi intensif dilakukan bersama pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan relawan lapangan agar penyaluran dan pengawasan berjalan efektif.

Video menarik lainnya

Ari

Recent Posts

Dipecat dari Kabinet, Budi Arie Langsung Temui Jokowi, Projo Siap Bikin Partai Baru

Budi Arie yang dipecat dari kabinet segera bertemu Jokowi, isu bikin partai baru Projo jadi…

3 hours ago

6 Orang Penyedia Jasa SEO yang Bikin Situs Judi Online Tembus Halaman Pertama Google

Polisi Jawa Barat tangkap enam penyedia jasa SEO judi online, sita laptop, kartu visa, dan…

23 hours ago

Gelapkan Uang SPBU Rp638 Juta Demi Gaya Hidup Mewah dan Judi Online

Seorang karyawan SPBU di Bengkulu Tengah gelapkan uang Rp638 juta untuk membeli iPhone, mobil, dan…

1 day ago

Dua Pencuri di Banjar Ditangkap, Uang Curian untuk Judi Online

Polsek Gambut tangkap dua pencuri di lokasi berbeda yang menggunakan uang curian sebagai modal judi…

2 days ago

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pengelola Judi Online dan Bekukan Dana Rp154,3 Miliar

Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap 3 tersangka pengelola judi online, membekukan total dana Rp154,3 miliar…

2 days ago

Bupati Pati Sudewo Tidak Promosikan Judi Online, Ini Cek Faktanya

Isu Bupati Pati Sudewo promosikan judi online adalah rekayasa AI. Judi online masih marak, bukan…

3 days ago