Mahasiswa Universitas Lampung Ciptakan Teknologi Berantas Judi Online dengan Inovasi Kecerdasan Buatan

• Lima mahasiswa Universitas Lampung ciptakan teknologi AI bernama GET untuk memberantas judi online.
• Teknologi ini mampu memblokir situs judi dan meretas data transaksi secara otomatis.
• GET melacak nomor rekening atau akun pembayaran yang digunakan untuk transaksi judi online.
• Pendekatan meliputi pemblokiran situs sekaligus pemutusan rekening untuk mengakhiri transaksi.
• Saat ini GET masih prototipe dan butuh dukungan untuk pengembangan lebih lanjut.
• Inovasi ini bertujuan membantu pemerintah dalam pemberantasan aktivitas judi online ilegal.

Cerita Lengkap

Di Bandar Lampung, lima mahasiswa Universitas Lampung berhasil menciptakan inovasi teknologi untuk memberantas judi online yang semakin marak. Inovasi berbasis kecerdasan buatan ini diberi nama Gambling Activity Trenching Engine atau GET. Teknologi tersebut dapat memblokir situs serta meretas data pengguna judi online secara otomatis.

Cara kerja GET adalah dengan melacak data transaksi pada situs judi daring. Sistem ini melakukan penyaringan atau screening terhadap situs-situs yang terindikasi melakukan aktivitas judi online. Selanjutnya, GET secara otomatis melacak dan mengamankan data penting, seperti nomor rekening atau akun pembayaran yang dipakai dalam transaksi judi. Data tersebut kemudian dikumpulkan dan disusun dalam laporan untuk diserahkan ke pihak berwenang.

Aulia Rafli Lubis, ketua tim pembuat GET, menyampaikan bahwa pengembangan inovasi ini memerlukan waktu sekitar 1 hingga 2 bulan bersama empat rekannya. Pendekatan mereka tidak hanya memblokir situs perjudian, tapi juga memutus rekening yang digunakan untuk transaksi agar aktivitas judi online benar-benar terhenti. “Jika transaksi mati, tentunya industri judi juga akan mati,” ujarnya.

Meski kini GET masih berupa prototipe, mereka sudah berhasil melakukan pengumpulan data dan pengumpulan rekening. Namun, pemblokiran resmi website dan rekening masih menjadi tanggung jawab pemerintah. Saat ini, tim mahasiswa tersebut masih mengalami kendala terkait dukungan dan bantuan dari pihak terkait guna mengembangkan inovasi ini lebih jauh dan membantu pemberantasan judi online yang semakin mengkhawatirkan di masyarakat.

Video menarik lainnya