- Akun YouTube pembuat konten judi diteror setelah viral.
- Melihat orang sekitar sampai tukang parkir kecanduan judi slot.
- Kerugian negara akibat judi online diperkirakan Rp1.000 triliun di 2025.
- Nasihat keras agar tidak memberi uang kepada pecandu judi online.
- Kesadaran berhenti judi harus datang dari diri sendiri.
- Meminjam uang untuk kebutuhan primer tapi tetap berjudi harus ditolak.
- Memberi uang kepada pecandu judi online memperparah kondisi mereka dan risiko kerugian tinggi.
Cerita Lengkap
Saya sudah malas berurusan dengan bandar judi di Indonesia. Setelah membuat konten tentang slot yang jadi viral, akun YouTube saya terus diteror, bahkan mereka bisa dapat nomor WhatsApp saya entah bagaimana caranya. Baru-baru ini saya lihat tukang parkir yang saya temui sedang asyik main slot, bahkan saat saya hendak memberi upah dia tak memperhatikan.
Saya tidak bermaksud merendahkan profesi tukang parkir, tapi lebih baik uang itu dipakai untuk kebutuhan dasar, makan, atau belajar supaya bisa keluar dari pekerjaan tersebut, bukan untuk berjudi. Saya juga heran kenapa pemerintah seolah membiarkan judi online merajalela, padahal sudah banyak peringatan soal bahayanya.
Diperkirakan kerugian negara akibat judi online pada 2025 mencapai Rp1.000 triliun. Untuk gambaran, menabung Rp1 juta per bulan butuh 8 tahun untuk mengumpulkan Rp100 juta. Jadi bayangkan berapa lama untuk kumpulkan Rp1.000 triliun.
Kalau uang itu dikelola negara untuk rakyat tentu lebih bermanfaat, asalkan pemerintah tidak korup. Lalu, bagaimana sebaiknya kita menghadapi orang-orang di sekitar yang kecanduan judi online?
Jawabannya terasa keras, yaitu biarkan saja mereka menghadapi akibat perilaku mereka sendiri sampai sadar. Kesadaran harus datang dari diri mereka sendiri untuk menghentikan kecanduan.
Saya menemukan cerita orang yang capek ditagih hutang oleh temannya yang kecanduan judi online. Temannya sampai mengorbankan uang makan, kos, bahkan uang kuliah. Jika kalian ditagih utang seperti itu, jangan dipenuhi supaya mereka merasakan akibatnya dan bisa berhenti.
Kalau ada yang meminjam uang untuk kebutuhan primer seperti makan tapi masih berjudi, jangan kasih uangnya. Kasih makan saja secara langsung supaya mereka tidak kecanduan lagi. Memberi uang justru memperparah kecanduan dan menyulitkan mereka belajar bertanggung jawab.
Jika yang minta pinjaman tidak kecanduan judi, kalian bisa membantu. Namun pinjamkan uang kepada pecandu judi adalah risiko besar karena hampir 95% uang tidak akan kembali. Lebih baik biarkan mereka menghadapi konsekuensi sendiri daripada kita ikut terjerumus.
Video menarik lainnya
-
Calon Dokter Spesialis Terjebak Judi Online, Habis Rp17 Juta dan Gagal Lanjut Kuliah
-
Satreskrim Polres Metro Jakbar Bongkar Sarang Judi Online
-
Curangi Bandar Judi Online: Hukuman 10 Tahun? Fakta di Balik Dusta Polisi dan Konsorsium 303
-
Markas Judi Online di Kalideres Digerebek Polisi, Dua Operator Langsung Ditangkap
-
Rumah Kontrakan di Kalideres Dijadikan Sarang Judi Online, Omzet Capai Ratusan Juta