- Pegawai BPS Halmahera Timur, Adity Hanafi, nekat membunuh rekan kerja akibat kecanduan judi online dan utang pinjol.
- Korban Listianti Pertiwi ditemukan tewas di rumah dinas dengan tanda kekerasan.
- Pelaku menyembunyikan diri di rumah korban sebelum dan sesudah kejadian.
- Adity memanfaatkan rekening korban untuk mengambil uang dan mengajukan pinjaman online.
- Pelaku gunakan uang untuk melunasi utang, bermain judi, dan keperluan pribadi.
- Polisi menemukan pelaku setelah kecurigaan karena istrinya tinggal satu rumah dengan korban.
- Istri pelaku menyangkal mengetahui rencana pembunuhan.
- Adity mengaku membunuh korban karena stres akibat kehilangan uang judi online.
- Pelaku menghadapi ancaman hukuman mati atas pembunuhan berencana.
Cerita Lengkap
Adity Hanafi, seorang pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, kecanduan judi online dan terlilit utang pinjaman online sehingga bertindak nekat. Gara-gara saldo ratusan juta rupiah miliknya lenyap dalam semalam akibat kalah judi, Adity kehilangan akal hingga membunuh rekan kerjanya, Listianti Pertiwi. Demi melancarkan aksinya, pelaku bahkan bersembunyi selama dua hari di rumah dinas tempat tinggal korban.
Adity dikenal sebagai sosok yang ramah, namun di balik itu tersimpan rahasia gelap sebagai pembunuh berdarah dingin. Pada hari bahagianya sebagai pengantin, tak ada yang tahu 8 hari sebelumnya dia telah membunuh Listianti, yang juga tinggal dalam satu rumah dinas dengan istri pelaku. Meski rahasia tersebut disimpan rapat dari keluarga, kejahatan tidak akan lama tersembunyi.
Jenazah Listianti ditemukan pada 31 Juli dalam kondisi membusuk di kamar terkunci rumah dinasnya. Penemuan berawal dari curiga rekan-rekan kerjanya yang melihat Tiwi tak kunjung masuk kantor. Tiwi, perempuan asal Magelang yang bekerja sebagai ASN di BPS, dikenal pekerja keras dan ramah. Ia bahkan mempunyai cita-cita membangun perpustakaan gratis di Halmahera Timur, sayangnya cita-citanya kandas akibat perbuatan keji rekan kerjanya tersebut.
Keluarga dan warga sekitar sangat terpukul dan berduka atas kematian tragis Tiwi. Saat rekonstruksi pembunuhan berlangsung, ratusan warga datang dan menunjukkan kemarahan terhadap pelaku Adity Hanafi, bahkan sempat terjadi kericuhan saat warga berusaha masuk ke tempat kejadian perkara. Meski Tiwi bukan warga asli Halmahera Timur, kedekatannya dengan masyarakat setempat membuat warga sangat kehilangan.
Semua bermula ketika Adity kehilangan uang sebesar Rp130 juta dalam semalam karena kalah judi online. Dalam kebingungan menjelang hari pernikahan, ia meminjam uang Rp30 juta dari korban yang ditolak. Pelaku lalu menyembunyikan diri selama dua hari di rumah dinas korban karena memiliki kunci duplikat, yang diperoleh karena istrinya tinggal satu rumah dengan korban.
Pada 19 Juli, pelaku menyerang korban dalam kondisi lemah, melakukan penyekapan dan kekerasan serta mengancam korban untuk mentransfer uang ke rekening pelaku. Ketika korban menolak, pelaku terus melakukan kekerasan hingga korban meninggal. Setelah itu, Adity menguras rekening korban dan mengajukan pinjaman online sebesar Rp50 juta menggunakan identitas korban.
Pelaku juga menggunakan ponsel korban untuk mengajukan cuti palsu agar tidak dicari di kantor dan membalas pesan teman-teman korban sehingga memberi kesan Tiwi masih hidup. Total dana yang berhasil diambil mencapai Rp89 juta, sebagian digunakan untuk melunasi utang pinjol dan deposit judi online, serta membeli tiket pesawat orangtuanya yang akan hadir saat pernikahan pelaku.
Adity melanjutkan kehidupan seolah tidak bersalah dan menikah pada 27 Juli di Ternate. Namun polisi curiga karena istrinya, yang juga teman serumah dengan korban, tidak mengetahui keberadaan pelaku saat kejadian. Pelaku akhirnya mengaku telah membunuh korban akibat masalah judi online setelah terus didesak pemeriksaan.
Istri pelaku yang beberapa kali dipanggil polisi sempat tidak hadir, kemudian diperiksa dan menyatakan tidak mengetahui rencana suaminya serta keberadaannya saat peristiwa itu berlangsung. Mengenai kunci duplikat rumah dinas, pelaku diketahui memilikinya jauh sebelum korban dan istri pelaku tinggal bersama.
Kasus ini adalah gambaran tragis kecanduan judi online dan lingkaran utang pinjaman yang dapat membuat seseorang hilang kendali. Karena pembunuhan yang direncanakan ini, Adity Hanafi kini menghadapi ancaman hukuman mati.
Video menarik lainnya
-
Rahasia Bocor Rekaman Suara Budi Arie Tuding Dalang Judi Online
-
Terkuak Lima Daerah “Juara” Transaksi Judi Online Tertinggi Se-Indonesia
-
Gara-gara Judi Online Pegawai BPS Nekat Bunuh Rekan Kerja
-
Lima Komplotan Pemain Judi Online Ditangkap Karena Rugikan Bandar
-
Calon Dokter Spesialis Terjebak Judi Online, Habis Rp17 Juta dan Gagal Lanjut Kuliah