Polisi Tangkap Pembobol Situs Judi Online Tapi Publik Kembali Pertanyakan Bandarnya

Shares
  • Aparat menangkap pelaku yang membobol situs judi online, bukan bandar utamanya.
  • Publik mempertanyakan keadilan sistem penegakan hukum.
  • DPR menilai penindakan dianggap aneh: pelapor adalah bandar, tetapi yang ditangkap justru pembobol.
  • Polda DIY menyebut tindakan didasarkan pada laporan masyarakat dan penanganan profesional.
  • Polisi menegaskan semua level dalam ekosistem judi—termasuk bandar—akan ditindak jika terlibat.
  • Masyarakat mendesak agar penegak hukum juga mengejar bandar, demi keadilan dan perlindungan publik.

Cerita Lengkap

Bayangkan ironi penegakan hukum kita: saat masyarakat berharap bandar judi online yang merugikan ditindak, justru mereka yang merugikan bandar lah yang ditangkap. Seolah-olah sistem melindungi ekosistem ilegal ini.

Publik tidak minta banyak—cukup keadilan. Buru pelaku utama yang menyedot uang rakyat, bukan mereka yang membobol sistem bandar. Bukannya memberantas bandar, aparat malah menyasar para pembobol.

Kasus terbaru dari Polda DIY menimbulkan kontroversi: Polisi tangkap lima pelaku yang merugikan bandar judi online. Lalu publik bertanya—siapa pelapornya? Mengapa bandar tidak ikut ditindak?

Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Suding menyuarakan kejanggalan ini. Kalau masyarakat yang melapor adalah bandar sendiri, mengapa polisi tidak menahan bandar tersebut? Ia menekankan bahwa aparat mestinya menangkap bandar sebagai penggerak utama.

Polda DIY menjelaskan bahwa penangkapan dilandasi laporan masyarakat per 10 Juli, ditindaklanjuti oleh tim gabungan dari Dit Intelkam dan Subdit Saber Ditreskrimsus. Lima tersangka berhasil ditahan bersama barang bukti: komputer, ponsel, uang tunai, tangkapan layar situs judi online, dan ratusan SIM card.

Kasubdit 5 Cyber, AKBP Slamet Trianto, menegaskan bahwa penindakan bukan perlindungan terhadap bandar judi online. “Siapapun yang terlibat—pemain, operator, pemodal hingga bandar—akan ditindak. Tidak ada toleransi,” ujarnya, menegaskan profesionalisme proses investigasi.

Meski demikian, publik tetap skeptis. Hukum seharusnya berlaku adil. Tangkap pelaku dan bandar, bukan hanya yang mudah dijangkau. Penegakan hukum harus berpihak pada rakyat, bukan elit judi online.

Video menarik lainnya