- Ada backing internal yang memalsukan profesionalitas dalam penutupan judi online.
- Judi online yang diklaim sudah ditutup ternyata tetap beroperasi dan dibiarkan.
- Polisi memiliki teknologi kuat untuk mengawasi judi online.
- Masalah tinggal menunggu perintah dari atas untuk menindak tegas.
- Sikap tegas sangat dibutuhkan agar praktik judi online benar-benar diberantas.
Cerita Lengkap
Dibersihkan backing-backingnya itu. Kadang kala ada orang dalam yang pura-pura profesional, tapi backing-nya seperti yang terjadi di Komdigi sekarang ini. Mereka adalah pekerja yang seharusnya mengamankan dan melaporkan, sudah bilang judi online ditutup, bilang jumlahnya 18.000 lebih, tapi tidak menyampaikan bahwa judi online itu muncul lagi dan dibiarkan terus beroperasi.
Akhirnya, yang harusnya dibasmi justru malah dibina oleh mereka sendiri. Polisi sebenarnya memiliki alat untuk mengetahui semua ini. Dari sisi teknologi, polisi sudah sangat kuat. Tinggal menunggu perintah dari atas untuk menindak. Siapapun yang membiarkan, seharusnya segera diambil tindakan.
Video menarik lainnya
-
Terjerat Judi Online Kurir Bunuh Rekan Kerja Demi Uang Setoran di Aceh Timur
-
Harusnya Sesimpel Ini Penutupan Judi Online dan Peran Polisi
-
Live TikTok Diblokir Sementara Judi Online Masih Bebas, Muncul Kontroversi Negara Takut Influencer
-
Polisi Bongkar Sindikat Jasa SEO untuk Situs Judi Online di Jawa Barat dengan Enam Tersangka Ditangkap
-
Angka Judi Online di Trenggalek Meningkat Tajam dengan Taruhan Terjangkau Rp800 Ribu