Kasus game online semakin merajalela sejak pandemi, menyentuh berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah, termasuk kasus anak SD judi online. Dari anak yang tega merampok dan membunuh ibu kandungnya demi bermain game di Morowali, ojol yang gantung diri saat istrinya melahirkan di Semarang, hingga polisi wanita yang nekat membakar suaminya karena kecanduan game di Mojokerto.
Menurut data PPATK, perputaran uang di dunia game online mencapai Rp 600 triliun dari 2017 hingga kuartal pertama 2024. Angka ini terus meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir:
- Rp 104 triliun di 2022
- Rp 327 triliun di 2023
- Diperkirakan mencapai Rp 500 triliun di 2024
Yang mengejutkan, dari 3 juta pemain game di Indonesia, ada 80 ribu pemain yang berusia di bawah 10 tahun. Jadi, anak-anak SD sudah mulai terlibat dalam permainan ini. Mari kita bahas bagaimana fenomena game online ini bisa menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Terutama karena 2,2 juta dari 3 juta pemainnya berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah seperti pelajar, petani, buruh, ibu rumah tangga, dan karyawan swasta.
Bagaimana sebenarnya skema game online di Indonesia bisa merambah luas? Temukan jawabannya di video ini.
Video menarik lainnya
-
(in) 5.000 Rekening Judi Online Dibekukan, Aksi Tegas Menko Polhukam!
-
(in) Tugas Penting Satgas Judi Online yang Baru Dibentuk oleh Jokowi!
-
(in) Admin Judi Online Bongkar Rahasia Persentase Kemenangan!
-
(in) Keluarga Bandar Judi Online Beromset Rp80 Miliar Terungkap!
-
(in) Tragedi Kebakaran Maut: Wartawan dan Keluarga Tewas, Diduga Terkait Liputan Judi & Narkoba?
-
(in) Perangkap Judol, Bandar Judi Online Kaya Raya, Korban Depo Merana