- ·Beni Ramdani (Kepala BP2MI) mengungkap adanya sosok berinisial T sebagai pengendali judi online di Indonesia.
- Beni menyebut telah melaporkan ini dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Panglima TNI, dan Kapolri.
- Mahfud MD (mantan Menkopolhukam) mengaku lupa soal inisial T, menyatakan tidak berwenang berkomentar terkait dalang kasus TPPO dan judi dari Kamboja.
- Presiden Jokowi, Menkominfo, dan PPATK mengaku tidak tahu soal inisial T.
- Kapolri Listyo Sigit Prabowo memerintahkan pemanggilan Beni Ramdani untuk klarifikasi.
- Bareskrim Polri akan memanggil Beni Ramdani sebagai saksi terkait kasus ini.
- Kasus ini terkait dengan masalah perdagangan orang (TPPO) dan judi online dari Kamboja.
Cerita Lengkap
Saya menyatakan di depan Presiden, Panglima TNI dan Kapolri – sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T saja. Yang kedua tidak perlu saya sebut. Saya sebut di depan Presiden kepada otak dari bisnis judi online ini, menyebut nama Mr. T. Siapa sebenarnya Mr. T itu?
Video Pak Bennyi Rhamdani tadi itu kalau kita mau sederhanakan, kira-kira dia mau bilang begini: “Kalau gak percaya, silakan tanya Pak Mahfud. Menko Polhukam saat itu”
Pertanyaan saya – kebetulan ada Pak Mahfud di depan saya – betulkah pernyataan itu bahwa ada orang yang berinisial T yang tidak pernah tersentuh dan dialah yang menjadi otak dari judi online?
Pak Mahfud:
Saya mengingat-ingat, saya mulai dari konteksnya dulu. Konteks pembicaraan Pak Bennyi Rhamdani ini adalah konteks merajalelanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kita ramai membahas ini sudah beberapa tahun, di mana orang dijual ke luar negeri.
Ada yang dijual untuk menjadi pekerja-pekerja di kapal-kapal laut tetapi dikurung di dapur, gak pernah boleh keluar sampai berbulan-bulan. Bahkan ada juga yang meninggal, disaksikan oleh teman-temannya, hanya dibuang di laut.
Itu menjadi perhatian pemerintah. Kita terus membahas ini dan melakukan tindakan, tapi kita perlu lebih cepat. Sehingga pada sekitar – saya tidak ingat persis – rapat itu karena rapat tentang itu berkali-kali.
Kata Pak Bennyi diperkirakan Agustus 2023. Bukan, jauh sebelum itu. Agustus 2023 itu keluarnya Perpres baru. Tapi seingat saya, kita sudah mulai bulan April-Mei sudah rapat terus tentang TPPO.
Sampai karena memang ada beberapa orang yang dicurigai, tapi tidak ditangkap-tangkap. Bahkan sindikatnya terbaca – ini orang tidak jelas diberi paspor. Tidak mungkin orang membeli atau tidak punya uang untuk beli paspor, tapi tiba-tiba punya paspor. Kadang kala dari Jombang, kadang dari Pontianak, kadang dari Medan. Padahal dia orang Madura, orang NTT, dan sebagainya. Itu mencurigakan.
Ditulis di situ “kunjungan wisata”. Masa orang kayak gini mau wisata? Dan itu ratusan orang. Sehingga lalu kita rapat. Laporan bahwa tindak pidana perdagangan orang ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Rapat itu kemudian menghasilkan keputusan-keputusan yang bagus. Rapat yang di sekitar bulan Juni atau Juli itu keputusannya bagus:
- Merombak gugus tugas, karena laporan Pak Bennyi mengerikan juga tentang gambar-gambar orang yang disiksa, yang dilempar ke laut, yang matanya jadi buta. Kemudian berapa tenaga ilegal di luar negeri – itu 9 juta orang. Kita punya orang di luar negeri itu 4 juta setengah itu ilegal menurut Pak Bennyi. Dan ini berbahaya bagi kemanusiaan.
Sehingga lalu Presiden mengambil langkah-langkah. Apa usulnya pada waktu itu?
- Merombak Satgas yang tadinya ketua Satgas itu Menko PMK, lalu pelaksana hariannya itu Ibu Menteri PPA, Ibu Bintang.
- Ibu Bintang pada waktu itu mengeluh, “Saya ini sudah banyak bekerja, melapor ke mana-mana, tindakannya gak ada.”
Sehingga pada waktu itu rapat kabinet memutuskan untuk dirombak saja agar tindakan lebih cepat. Yang memimpin nanti, ketua hariannya itu Pak Kapolri menggantikan Bu Bintang.
Mulai bulan Juni itu, sejak rapat Kabinet itu, dilakukan penangkapan-penangkapan lebih dari 500 setiap bulannya. Tapi itu masih konteks TPPO secara keseluruhan, tidak spesifik bicara bisnis judi online.
TPPO itu kemudian dari orang yang dikirim ke luar negeri itu, banyak ditemukan bekerja menjadi operator judi. Pasti ada aktornya juga di Indonesia TPPO itu.
Saya sendiri diberi lima nama. Pak Benny waktu itu menyebut banyak nama di rapat itu. Ada saya, ada Pak Muhajir, ada Panglima. Jadi betul ada rapat terbatas di istana yang dihadiri Presiden, Wakil Presiden, ada dua Menko, ada Kapolri, Panglima TNI.
Yang menyangkut urusan paspor itu, kalau gak salah Pak Karim Silmi. Pokoknya pada waktu itu bicara soal bagaimana paspor kok bisa keluar kayak gitu. Dipanggil semua oleh Presiden.
Ini yang rapat Agustus berarti, Pak? Enggak, itu sebelum Agustus. Agustus itu sudah langkah yang lebih formal, dibentuknya Perpres. Sebelum itu sudah diputuskan Perpres akan dibuat. Tapi sebelum ada Perpres itu, Pak Kapolri langsung membentuk tim internal. Di situ langsung diadakan penangkapan-penangkapan yang ratusan itu. Jadi efektif yang dilakukan oleh Kapolri.
Tapi sebelum ke situ, berarti di rapat tadi yang dihadiri oleh Presiden, beberapa menteri itu, betul di situ Pak Benny melaporkan, menyampaikan bahwa ada sindikat untuk penipuan dan termasuk judi online?
Betul, betul ada. Tapi kan banyak yang disebut, tidak hanya inisial T. Saya saja mendapat lima nama yang langsung saya follow up. Lima itu termasuk T atau di luar T? Di luar.
Namanya itu diberikan ke saya. Di Batam itu, atas laporan masyarakat yang dimotori oleh Pak Romo Paskal. Di situ melakukan advokasi terhadap tindak pidana perdagangan orang. Saya dapat lima nama ini. Ada pejabatnya, pejabat vertikal di daerah yang terlibat. Dua ini yang mengkondisikan, kemudian ada orang swastanya.
Yang pejabat ini sudah dimutasi semua langsung. Yang tiga nama ini sudah dinyatakan tersangka, tapi 2 tahun berkeliaran tidak ditangkap padahal sudah dinyatakan buron tersangka.
Saya diskusikan ke dalam. Akhirnya bersepakat, saya diminta oleh teman-teman menyampaikan ke Kapolri nama ini. Saya sampaikan langsung ke Kapolri berdua.
“Pak Kapolri, saya ada perlu menyampaikan ini. Ada nama ini di Batam, berkeliaran buron.” Tiga nama itu. Saya gak pakai surat karena harapannya itu operasi diam-diam, operasi senyap. Jadi saya tulis di kertas saja, “Pak, ini namanya.” “Siap, Bapak,” gitu.
Narator:
Teman-teman, salah satu penyakit masyarakat sekarang ini adalah judi online. Ini adalah salah satu tugas pemerintah dan harus pemerintah fokus di dalam hal ini, karena ini akan merusak cara bermasyarakat. Ketika masyarakat sudah terjun ke judi online, itu sangat membahayakan. Sehingga ini adalah salah satu yang harus diperhatikan oleh masyarakat.
Dan telah disampaikan oleh Mahfud MD ya, inisial T tentang judi online ini. Di sini dikatakan, teman-teman, Mahfud MD disebut tahu aktor judi online inisial T tapi tak punya wewenang bicara ke publik.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD disebut mengetahui aktor di balik bisnis judi online di Indonesia. Yang dikatakan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI, Benny Rhamdani, adalah seseorang berinisial T.
Berkaitan itu, Mahfud menolak memberikan jawaban. Dia mengutarakan dirinya saat ini sudah bukan Menkopolhukam sehingga tidak memiliki wewenang mengomentari hal tersebut.
“Saya sekarang bukan Menkopolhukam,” ujar Mahfud. “Saya sekarang bukan Menkopolhukam, jadi saya tidak berwenang untuk berbicara itu,” ucap Mahfud saat ditanya tentang pengendali bisnis judi online ketika ditemui di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu malam, 27 Juli 2024.
Sebelumnya, Kepala BP2MI Bennyi Rhamdani mengaku telah memberitahu soal sosok berinisial T dalam sebuah rapat terbatas yang dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat, salah satunya Mahfud MD yang saat itu masih menjabat sebagai Menkopolhukam.
Berarti Presiden Jokowi mengetahui berinisial T itu tentang otak dari judi online. “Presiden kaget, Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu. Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum,” kata Bennyi.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengaku tidak mengetahui sosok inisial T yang disebut sebagai pengendali judi online di Indonesia. Jokowi malah meminta untuk menanyakan hal tersebut kepada Bennyi Rhamdani.
“Enggak tahu, tanyakan ke Pak Bennyi saja,” ucap Jokowi di sela kunjungan kerja di Batang, Jawa Tengah, Jumat, 26 Juli 2024 lalu.
Kepala BP2MI Bennyi Rhamdani menyebut sosok berinisial T sebagai aktor pengendali praktik judi online di Indonesia dari Kamboja dan praktik scamming online. Benny menyebut dia telah menyampaikan identitas sosok tersebut dalam rapat terbatas kabinet yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, dan sejumlah menteri.
Itu teman-teman ya, mengenai sosok yang berinisial T sebagai aktor atau sebagai otak dari judi online.
Pengendali judol si bandar judi kebal hukum, Kapolri panggil Benny. Inisial T yang disebut-sebut sebagai pengendali judi online di Indonesia kini jadi polemik antara petinggi negara. Terbaru, eks Menkopolhukam Mahfud MD mengaku lupa adanya nama inisial T sebagai bandar pengendali judol yang kebal hukum.
Adapun jawaban Mahfud MD tersebut menanggapi apa yang disampaikan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Benny Rhamdani. Bennyi-lah orang yang pertama kali mengungkap inisial T dan disebutnya sebagai pengendali judi online yang kebal hukum.
“Saat itu Benny menyebut nama-nama pelaku perdagangan orang. Saya lupa apa ada inisial T atau tidak dari yang disebutkan itu,” ujar Mahfud dikutip dari Kompas.com yang melansir PasID.
Seperti diketahui, berbagai pihak mulai dari Menkominfo, PPATK, hingga Presiden Jokowi kompak mengaku tak tahu siapa sosok inisial T ini. Termasuk Jokowi sekalipun tak tahu, padahal menurutnya, menurut Benny, Jokowi tahu dan sempat kaget begitu nama inisial T disebutkan.
“Saya enggak tahu, tanyakan ke Pak Benny saja ya,” ujar Jokowi sambil tertawa seusai meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sebagaimana dilansir keterangan resmi.
Kapolri segera panggil Benny Rhamdani. Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang sebelumnya juga tak tahu menahu, memerintahkan anak buahnya untuk memanggil Benny Rhamdani.
“Nanti kami tanyakan ke Pak Bennyi siapa yang dimaksud. Nanti bila perlu kita akan buat surat panggilan agar lebih jelas,” ujar Sigit dikutip dari Kompas.com.
Sigit meminta Benny Rhamdani untuk melaporkan data lengkap dari sosok berinisial T ke polisi. Dia memastikan polisi bakal menindaklanjuti laporan tersebut secara tuntas. Di sisi lain, Sigit mengaku belum pernah mendapat informasi lengkap mengenai identitas terlengkap sosok inisial T ini.
“Tinggal dilaporkan data lengkap dan bisa dibuktikan, kita proses tuntas,” kata Sigit.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahdjo Puro memastikan Bareskrim akan memanggil Benny Rhamdani pada Senin, 27 Juli 2024. Pemanggilan itu, kata Djuhandhani, dalam rangka berkoordinasi terkait sosok inisial T yang disebut-sebut sebagai pengendali judi online di Indonesia.
“Kepala BP2MI dipanggil untuk sebagai saksi besok hari Senin,” ujar Djuhandhani Rahdjo Puro dalam keterangan, Jumat, 26 Juli 2024. Menurut Djuhandhani, pihaknya juga sedang menyelidiki soal perkara judi online.
Video menarik lainnya
-
(in) Mahfud MD Buka Suara Dalang Kasus TPPO dari Kamboja
-
(in) Mahfud MD Klarifikasi Mengenai Sosok T yang Diduga Kendalikan Bisnis Judol
-
(in) Mahfud Mengonfirmasi Keberadaan Sosok T yang Terkait Judi Online dalam Diskusi di Istana
-
(in) Mahfud MD Bungkam Soal Sosok Inisial T, Pengendali Bisnis Judi Online di Indonesia