Cerita Judi Online

(in) Nama Tomy Winata Dikaitkan dengan Sosok Berinisial T, Ini Deretan Bisnisnya yang Disorot Publik

Shares

Nama Tommy Winata kembali menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi setelah munculnya pemberitaan terkait nama Tomy Winata dikaitkan dengan sosok berinisial T, yang disebut sebagai pengendali judi online di Indonesia. Meskipun kabar tersebut belum terbukti kebenarannya, banyak yang mengaitkan inisial “T” dengan Tommy Winata. Tommy sendiri sering dikaitkan dengan kelompok pengusaha “Sembilan Naga” karena kepemilikan bisnisnya yang luas, mulai dari properti, perbankan, hingga infrastruktur.

Istilah “Sembilan Naga” mengacu pada sembilan pengusaha besar keturunan Tionghoa di Indonesia yang mulai dikenal sejak era Orde Baru. Meskipun begitu, hingga kini tidak banyak yang mengetahui siapa saja anggota kelompok tersebut. Nama Tommy Winata sering disebut sebagai salah satu anggotanya, namun tidak ada bukti eksplisit yang mengonfirmasi hal ini, dan Tommy pun membantah keterlibatannya. Dugaan ini dianggap sebagai persepsi publik dan media karena skala bisnisnya yang besar dan koneksi dengan berbagai tokoh penting di Indonesia.

Tommy Winata, yang lahir dengan nama asli Oei Suat Hong pada 23 Juli 1958 di Pontianak, Kalimantan Barat, tumbuh dalam kondisi keluarga yang kurang mampu dan menjadi yatim piatu sejak kecil. Meski hanya lulusan SMP, kegigihan dan semangat pantang menyerahnya menjadi kunci kesuksesannya dalam membangun bisnis.

Beberapa bisnis utama yang dimiliki Tommy antara lain melalui Artagraha Network (AGN), yang memiliki empat pilar bisnis utama: properti, keuangan, industri agribisnis, dan hospitality. Perusahaan ini juga melebarkan sayap ke bidang pertambangan, ritel, hiburan, media, teknik informatika, dan telekomunikasi.

Salah satu proyek besar AGN adalah PT Danayasa Arthatama Tbk, yang mengembangkan kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta. SCBD sering disandingkan dengan distrik Gangnam di Korea Selatan karena kawasan elit dan eksklusifnya yang identik dengan gedung-gedung pencakar langit dan perusahaan multinasional. Proyek SCBD mulai dirancang pada 1987 dan dibangun pada 1992, mengubah area seluas 45 hektar yang sebelumnya merupakan permukiman kumuh di tengah kota Jakarta.

Selain itu, proyek terbaru Tommy adalah Rempang EcoCity di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan pusat industri, perdagangan, dan pariwisata di area seluas 17.000 hektar dengan target investasi hingga Rp381 triliun pada tahun 2080. Proyek ini diinisiasi oleh PT Makmur Elok Graha, anak perusahaan dari Artagraha.

Video menarik lainnya