Video Bahasa Indonesia

(in) Kisah Mantan Komandan TNI Melawan Sistem dan Kasus Penyelewengan Dana untuk Judi Online

Shares
  • Oknum perwira TNI di Maros diduga gelapkan dana satuan Rp876 juta untuk judi online
  • Kasus ditangani oleh satuan terkait
  • Narator teringat pengalamannya sebagai Komandan Kompi tahun 2007
  • Narator mencetuskan ide gaji prajurit masuk langsung ke rekening bank
  • Ide tersebut awalnya ditolak, tapi akhirnya diterapkan secara nasional tahun 2011
  • Narator juga punya ide lain seperti penggunaan CCTV di pos jaga dan latihan menembak saat hujan
  • Narator menekankan pentingnya prajurit fokus pada latihan, bukan tugas administratif
  • Narator menyerukan agar oknum perwira yang melakukan penyelewengan dipecat

Cerita Lengkap

Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam hormat sahabatku semuanya di manapun Saudara berada. Seperti biasa, yang belum subscribe, subscribe channel yang paling mantap ini kawan. Di sini kita akan berbagi sedikit informasi perkembangan yang disadur dari media online Detik Sulsel.

Oknum perwira TNI dari Brigif 3 TBS di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, berinisial Letda R diduga menggelapkan uang satuannya sebesar Rp876 juta. Uang tersebut diduga dipakai untuk bermain judi online. “Iya, saya monitor kasus Letda R gelapkan uang satuan Rp876 juta untuk judi online,” kata Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar saat dimintai konfirmasi Detik Sulsel, Jumat 14 Juni 2024.

Gumilar belum menjelaskan lebih lanjut terkait kasus yang menjerat prajurit tersebut. Namun, dia menyebut kasus Letda R sedang ditangani oleh satuannya. “Ya, sudah ditangani oleh satuannya,” ujar Gumilar. Dilansir dari Antara, Letda R merupakan PJS Perwira Keuangan atau Paku Brigif 3 TBS yang bermarkas di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.

Kasus ini terungkap ketika Pasilog Brigif 3 TBS Kapten Infanteri Sandi meminta dana Ola tahap 1 Den 3 kepada Letda R, namun dana tersebut tidak kunjung diberikan. Atas hal tersebut, Letda R akhirnya mengakui perbuatannya yang telah menggelapkan uang kesatuan untuk judi online.

Ini yang bahaya, ini seperti uang satuan ya, terjadi karena judi online, kawan. Ya, ini memang harus dikembalikan, tapi cara mengembalikannya bagaimana? Gajinya aja kecil.

Ini mengingatkan saya waktu jadi Komandan Kompi di Batalion 501. Saya Komandan Kompi Bravo atau Kompi B sekitar tahun 2007. Waktu itu saya masih berpangkat Letnan Satu. Saya berpikir bagaimana supaya gaji prajurit itu tidak dipegang lagi oleh juru bayar. Waktu itu, 2006-2007, kalau teknik gajian masih ngantri di tempatnya juru bayar.

Di situlah saya berpikir harus ada yang baru. Saya buatlah konsep tahun 2007 itu, gaji prajurit masuk langsung ke rekeningnya di BRI. Waktu itu, baik TNI Polri seluruh Indonesia belum ada yang menggunakan gaji pakai ATM. Saya berpikir, pertama, biasanya kalau satuan bertugas ada saja kasus juru bayar bawa kabur uangnya prajurit. Kedua, prajurit saya ini harus berlatih, bukan untuk ngantri panjang dan lama. Dan yang ketiga, memperkenalkan kemajuan sedikit di bidang keuangan.

Waktu itu, Kompi saya, saya gilir per hari sekitar 10 sampai 20 orang buat rekening di BRI. Itu yang pertama kali di tubuh TNI, saya lah yang mulai. Itu tahun 2007. Setelah masuk ke rekeningnya, sebagian besar anggota tidak bisa menggunakan ATM karena memang tidak tahu. Dengan adanya itu, saya dimarahi. Katanya merusak sistem di Angkatan Darat dan TNI karena tidak ada waktu itu gaji TNI masuk ke rekening.

Kemudian saya pindah ke UKBM, saya buat yang sama, dimarahi lagi. Itu tahun 2007. Padahal sampai orang bilang, “Kamu jangan terlalu berpikir jauh ke depan, ikuti aja sistem yang ada sekarang.” Tapi ternyata kawan, tahun 2011, sistem yang saya pakai 2007 pertama kali di kompi saya, tahun 2011 negara resmikan namanya ATM Merah Putih. Di mana seluruh anggota TNI, Polri, dan PNS gajinya masuk rekening langsung.

Jangankan itu, saya juga pernah dimarahi waktu saya mengatakan yang jaga pos itu enggak usah prajurit. Prajurit tugasnya berlatih. Di situ kalau bisa PNS saja, pakai CCTV di pos jaga itu. Biar prajurit ini kerjanya berlatih, berlatih, berlatih. Nah, itu juga saya dianggap gila waktu itu.

Memang bagaimana tentara ini berlatih tidak mengurusi masalah jaga Kesatrian? Karena kita harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Makanya sebagian besar pemikiran-pemikiran saya selama masih aktif itu dianggap gila. Contoh, saya sarankan latihlah prajurit menembak di saat hujan deras di lapangan. Jadi nunggu hujan dulu baru latihan nembak. Itu juga dianggap gila. Padahal di daerah pertempuran, di saat hujan itulah prinsip-prinsip patroli itu dilaksanakan.

Kembali ke laptop, kalau ada perwira yang begini-begini, pecat sudah. Yang begitu-begitu ambil uang prajurit itu harus jadi contoh. Masih banyak perwira baik, itu anak muda juga. Ini yang mengantri wang-uang satuan buat judi online lagi. Inilah masalah judi. Ini makanya kita harus perangi judi. Demikian kawan. Sampai ketemu di cerita selanjutnya.

Video menarik lainnya

Ari

Recent Posts

(in) Katak Biser dan Fenomena Influencer Judi Online yang Meresahkan

Mengungkap kontroversi Katak Biser sebagai influencer judi online dengan 3M followers. Kerugian negara mencapai Rp600…

1 day ago

(in) Polda Metro Memburu Katak Bizer, Influencer Promotor Judi Online

Polda Metro Jaya memburu Katak Bizer yang diduga mempromosikan judi online via live streaming. Kominfo…

1 day ago

(in) Eks Pengusaha Pakaian Raup Rp60 Juta per Hari dari Situs Judi Online, Ditangkap!

Polres Metro Jakarta Barat mengungkap kasus situs judi online dengan omset Rp60 juta per hari.…

1 day ago

(in) MENGEJUTKAN! Rp600 Triliun Uang Rakyat Lenyap ke Judi Online, 4x Lipat APBD Jakarta

Investigasi dampak judi online: Rp600 triliun uang rakyat terserap dalam 5 tahun. PPATK: Rp327 triliun…

2 days ago

(in) Ayah di Tangerang Jual Bayi 11 Bulan untuk Judi Online dengan Harga Rp15 Juta

Ayah di Tangerang jual bayi 11 bulan seharga Rp15 juta untuk judi online, tanpa sepengetahuan…

2 days ago

(in) Suami di Tangerang Jual Anak Bayi Demi Judi Online, Istri Tak Tahu

Seorang suami di Tangerang tega menjual anak bayi Rp15 juta untuk bermain judi online, tanpa…

2 days ago