Video Bahasa Indonesia

Kasus Judi Online Lebih Ngeri dari Penjajahan, Saor Siagian Ungkap Solusi Radikal

Shares
  • Kerugian akibat judi online mencapai hampir 300 triliun rupiah pada tahun lalu, dan meningkat pada tahun ini.
  • PPATK melaporkan 4 juta korban judi online, termasuk 70.000 personel polisi dan tentara.
  • Kapolri menegaskan komitmennya untuk mundur jika terbukti menerima uang judi online dan meminta seluruh jajaran bertindak tegas.
  • Saor Siagian mengusulkan solusi radikal dengan bersih-bersih dari aparat penegak hukum yang terlibat atau membackingi judi online.
  • Uang hasil judi online diduga 90% telah mengalir ke luar negeri, menambah dampak ekonomi yang serius bagi Indonesia.

Cerita Lengkap

Buktinya sampai saat ini, bahkan orang yang berada di dalam sistem pun terlibat. Pandangan Anda seperti apa?

“Mari kita lihat, korban dari judi online ini sangat banyak. Tahun lalu, jumlah kerugian mencapai hampir 300 triliun rupiah, dan kini pada kuartal ketiga, nilainya meningkat menjadi hampir 270 triliun rupiah. Selain itu, Fadil dan Tiara juga menjadi korban nyata dari situasi ini.” jawab Saor Siagian.

Menurut PPATK, ada sekitar 4 juta korban dari judi online, termasuk 70.000 personel polisi dan tentara. Presiden sendiri sudah menegaskan bahwa kasus ini harus diusut hingga tuntas. Kita tidak boleh hanya berbicara soal kasus receh-receh saja.

Saya terus terang, saat kasus Sambo mencuat, saya sudah bertanya, dari mana uangnya? Lalu muncul konsorsium 303, yang ternyata memiliki pelindung. Oleh karena itu, saya sangat tergerak mendengar pidato Kapolri yang mengatakan, “Kalau saya terbukti menerima uang, saya akan mundur.”

Kapolri juga mengingatkan seluruh Kapolda dan perwira tinggi lainnya untuk bertanggung jawab. Jika ada yang terlibat, menerima, atau takut bertindak, lebih baik mundur.

Namun, saya merasa laporan saya ke KPK terkait dugaan aliran uang dari kasus Sambo hingga kini belum ditindaklanjuti. Saya menduga ada keterkaitan dengan judi online. Oleh karena itu, saya mendorong Kapolri dan pihak terkait untuk segera bertindak.

Kita harus mulai dari bersih-bersih di penegak hukum. Jika ada jenderal yang menjadi backing, segera sidik, sidangkan, dan miskinkan mereka. Saya yakin ini momentum yang tepat. Jika tidak, saya setuju dengan pernyataan bahwa judi online ini lebih mengerikan daripada penjajahan.

Bayangkan, 4 juta orang terkena dampak. Jika satu orang memiliki keluarga, maka ada jutaan orang lainnya yang terimbas. Bahkan menurut PPATK, uang hasil judi online kini 90% sudah mengalir ke luar negeri.

Pemerintah perlu mengambil langkah radikal untuk menghentikan ini. Penegakan hukum harus dilakukan mulai dari pucuk pimpinan hingga level bawah. Kita perlu revolusi penegakan hukum agar negeri ini benar-benar bersih dari judi online.

Video menarik lainnya

Ari

Recent Posts

Mabes TNI Bentuk Satgas Khusus untuk Tindak dan Awasi Anggota Terkait Judi Online

Mabes TNI membentuk Satgas khusus untuk mencegah dan menindak pelanggaran judi online, narkoba, dan korupsi…

18 hours ago

Instruksi Tegas Presiden Prabowo Subianto untuk Pemberantasan Judi Online

Intruksi tegas Presiden Prabowo Subianto tentang komitmen pemerintah berantas judi online, tanpa toleransi untuk pelaku…

21 hours ago

Polisi Bekuk Penghubung Bandar Judi Online dan Pegawai Komdigi

Polisi menangkap dua tersangka penghubung bandar judi online dengan pegawai Komdigi. Uang tunai Rp300 juta…

23 hours ago

Apakah Petinggi Terlibat dalam Mafia Judi Online? Dari Kasus Paman Birin hingga Perjudian Digital

https://www.youtube.com/watch?v=jrDE_B8BkMw Praktik judi online menyasar masyarakat kecil dan melibatkan ratusan triliun rupiah perputaran uang. Kasus…

1 day ago

Judi Online Ancam Generasi Muda, 190 Ribu Anak di Indonesia Terpapar

Lebih dari 190 ribu anak di Indonesia terpapar judi online dengan nilai transaksi mencapai 293…

3 days ago

Kapolri Tegaskan Komitmen Periksa Terkait Kasus Judi Online Budi Arie

Kapolri berkomitmen memeriksa siapa saja, termasuk mantan Menkominfo, terkait kasus judi online Budi Arie. Penegakan…

3 days ago