Bahaya judi online tidak bisa dianggap remeh. Setelah menghancurkan finansial pelakunya, dampak berikutnya adalah judi online merusak kejiwaan. Hal ini terbukti dari meningkatnya kasus gangguan kejiwaan akibat kecanduan judi online. Efek judi online bahkan dikatakan merusak otak dengan tingkat keparahan yang setara dengan kecanduan narkoba.
Para pecandu judi hanya akan mengingat momen kemenangan, sementara kerugian yang besar sering kali diabaikan. Ketika judi menjadi candu, kehidupan sehari-hari pelakunya akan terganggu. Tanda-tanda gangguan jiwa akibat judi online terlihat dari perubahan sikap, seperti bertaruh dengan jumlah uang yang semakin besar, gelisah saat tidak berjudi, menjadi kurang produktif, mulai berutang, bahkan melakukan tindak kriminal. Tidak jarang, hal ini juga menyebabkan masalah ekonomi yang berujung pada perceraian.
Saat ini, Indonesia berada dalam kondisi darurat judi online. Pemerintah diminta untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil tindakan tegas.
Judi online tidak hanya berdampak pada finansial, tetapi juga memicu banyak kasus gangguan kejiwaan yang serius. Menurut data dari salah satu rumah sakit besar, seperti RSCM, terdapat ratusan pasien kecanduan judi online yang menjalani perawatan, baik rawat inap maupun rawat jalan.
Dr. Waskitarwan, seorang psikiater, menjelaskan bahwa pasien dengan gangguan akibat judi online biasanya datang saat kondisinya sudah parah. Desain algoritma judi online sering kali membuat pemain menang di awal, sehingga menumbuhkan obsesi untuk terus bermain meskipun sudah mengalami banyak kerugian.
Gangguan ini disebut sebagai gambling disorder atau judi patologis. Gejala utamanya adalah ketidakmampuan untuk berhenti berjudi, tidak mengakui bahwa dirinya memiliki masalah, dan terus terobsesi dengan permainan.
Menurut Hanifah Hasna, seorang kriminolog, judi online kini juga menjangkau anak-anak. Anak-anak sering kali terpapar judi online melalui permainan yang awalnya tampak seperti game biasa. Ketika mulai kecanduan, mereka menggunakan uang jajan, bahkan mencuri untuk membeli akses. Hal ini memicu perilaku agresif, menurunnya prestasi sekolah, hingga antisosial.
Dampaknya tidak hanya pada individu, tetapi juga masyarakat luas. Kecanduan judi online sering kali berujung pada kriminalitas, seperti pencurian, perampokan, dan bahkan bunuh diri. Pelaku sering tidak menyadari dampak destruktifnya hingga kehilangan segalanya, termasuk keluarga.
Dr. Waskitarwan menjelaskan bahwa pengobatan bagi penderita gangguan kecanduan judi online membutuhkan pendekatan medis dan psikologis yang berkelanjutan. Pengobatan tidak hanya berupa obat-obatan dengan dosis tertentu, tetapi juga psikoterapi yang melibatkan psikiater dan psikolog.
Namun, kesembuhan membutuhkan komitmen jangka panjang karena pengobatan ini bersifat seumur hidup. Lingkungan sekitar juga memegang peranan penting dalam mendukung proses pemulihan.
Video menarik lainnya
Bareskrim Polri menyita Hotel Aruss Semarang terkait kasus pencucian uang dari judi online. Penyitaan ini…
Bareskrim periksa Budi Arie terkait kasus judi online. Mahfud MD menyebut Budi sebagai kunci utama…
Polisi bongkar judi online di Komdigi. Budi Arie memberikan klarifikasi soal keterlibatan pegawai dan proses…
Polisi Batam menangkap marketing judi online jaringan Kamboja. Modus pelaku mempromosikan situs melalui WhatsApp dengan…
Budi Arie membahas kasus oknum Kemkomdigi terlibat judi online. Ketegasan diperlukan untuk memblokir situs judi…
Mahfud MD meyakini Polri serius mengusut kasus judi online di Komdigi dan kasus Ivan Sugianto…