- Kominfo menargetkan untuk menekan judi online semaksimal mungkin.
- Mayoritas pemain judi online berasal dari masyarakat ekonomi bawah.
- Dampak sosial judi online termasuk peningkatan kriminalitas, perceraian, dan angka bunuh diri.
- Dari 17 Juli hingga 10 September, Kominfo telah memblokir lebih dari 3,3 juta situs judi online.
- Jumlah pemblokiran meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
- Kominfo juga menutup sistem pembayaran untuk memutus akses ke judi online.
Cerita Lengkap
Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, asalamualaikum warahmatullahi.
Nah kalau soal judi online, target kita adalah menekan se apa sedratis mungkin e judi online di masyarakat karena menurut PPATK % pemain judi online ini adalah masyarakat ke bawah masyarakat dengan ekonomi ke bawah.
Sehingga dampak sosial yang ditimbulkan akibat dionan ini betul-betul ee menjadi ancaman serius bagi e kehidupan bermasyarakat kita. Kriminalitas pasih tinggi, perceraian meningkat, angka bunuh diri juga tinggi, sehingga tugas kita bersama untuk tidak menjadikan ruang digital kita ini bebas dari praktik-praktik yang bisa merugikan masyarakat atau rakyat itu.
Kalau soal pinjol dan judol serius sangat serius, selama 17 Juli hingga 10 September kemarin 3 juta situs diblokir dalam 2 bulan oleh kominfo.
Video menarik lainnya
-
Pegawai Komdigi Ditangkap di Soeta Setelah Buron Kasus Judol
-
(in) Ultimatum untuk Telegram: Menkominfo Siap ‘Selesaikan’ Jika Judi Online Tak Ditangani
-
(in) Tindak Lanjut Pemerintah Terhadap Judi Online dan Dampaknya di Indonesia
-
(in) Terungkapnya Markas Judi Online di Bekasi, Warga Ungkap Aktivitas Para Pegawai
-
(in) Skandal 1.000 Situs Judi Online Tidak Diblokir oleh Pegawai Komdigi, Imbalan Rp 8,5 Miliar per Bulan