Fenomena judi online semakin mengkhawatirkan karena telah menyusup ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk di tingkat Sekolah Dasar, dengan transaksi mencapai Rp3 miliar. Angka ini tentu sangat signifikan dan memprihatinkan. Upaya dari pihak Polri atasi judi online, khususnya Babinkantibmas, menjadi sangat penting karena mereka berada di tengah-tengah masyarakat dan langsung berhadapan dengan warga. Tugas mereka tidak hanya mencegah, tetapi juga memberikan edukasi tentang bahaya judi online.
Dalam hal ini, Mas Huda diminta untuk menjelaskan secara ekonomi dan sosial tentang fenomena judi online ini. Apakah benar, seperti yang dijelaskan oleh Pak Bharata, bahwa situasi ini juga tercipta karena sulitnya kondisi ekonomi di tengah masyarakat?
Selengkapnya, saksikan dialog Dina Gurning bersama Kabagopsnalev Korbinmas Baharkam Polri Kombes Pol Bharata Indrayana dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda di Program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (15/08/2024).
Video menarik lainnya
Polisi bongkar jaringan judi online asal Kamboja yang manfaatkan data warga Bali untuk judi dan…
Cak Imin peringatkan akan hentikan bansos untuk penerima yang main judi online berdasar data PPATK…
PPATK menemukan lebih dari 571.000 NIK penerima bansos bermain judi online dengan transaksi hampir Rp1…
Gibran soroti penyalahgunaan bansos untuk judi online dan dorong digitalisasi agar bantuan sosial lebih tepat…
PPATK temukan penerima bansos terindikasi judi online hingga ratusan ribu, pemerintah wacanakan penghentian bansos bagi…
Seorang pria di Pasuruan nekat bacok bibinya hingga tewas karena terlilit utang judi online dan…