Video Bahasa Indonesia

(in) Penangkapan Kaur Keuangan Desa Matang Terap Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa

Shares
  • Kejari Kabupaten Sambas menahan Kaur Keuangan Desa Matang Terap, EW
  • EW ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi Dana Desa
  • Kerugian negara sebesar Rp62.811.000 lebih
  • Dana digunakan untuk judi online dan membayar hutang pribadi
  • Modus operandi: membesarkan nominal Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
  • Periode korupsi: Januari hingga November 2023
  • Tersangka ditahan 20 hari di rutan kelas 2 Sambas
  • Ancaman pidana: 5 tahun penjara, uang pengganti, dan denda Rp100 juta

Cerita Lengkap

Terima kasih pemirsa, Anda masih bersama Kalimantan Barat hari ini. Kejari Kabupaten Sambas menahan seorang Kepala Urusan atau Kaur Keuangan Kantor Desa Matang Terap, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas. Kaur keuangan Desa Matang Terap, EW, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Dana Desa.

Penetapan status tersangka kepada EW dalam perkara tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan Dana Desa setelah melalui rangkaian penyelidikan. Berbekal bukti permulaan, perintah penyidikan Kejari Kabupaten Sambas berdasarkan surat nomor print 01/04/20024 tanggal 17 April 2024 menetapkan EW sebagai tersangka.

EW yang semula menjadi saksi akhirnya ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti menyalahgunakan dana desa untuk kepentingan pribadi. Akibat perbuatannya, menyebabkan kerugian negara sebesar Rp62.811.000 lebih.

Kejari Sambas, Daniel Dezohari, mengungkapkan selain untuk membayar sebagian hutang, dana tersebut digunakan untuk judi online. Akibat perbuatannya, kini tersangka ditahan di rutan kelas 2 Sambas selama 20 hari untuk penyelidikan lebih lanjut.

[Wawancara dengan Daniel Dezohari, Kejari Sambas]

Daniel Dezohari:
“Alat bukti yang dihun bahwa kerugian negara ini ditimbulkan sebagai akibat dari perbuatan tersangka, di mana tersangka menggunakan uang tersebut untuk judi online dan untuk menutup hutang-hutang yang dimiliki oleh tersangka.”

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Sambas, Amir, mengatakan modus operandi yang dilakukan tersangka dengan membesarkan nominal Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dimulai dari Januari hingga November 2023.

[Wawancara dengan Amir, Kasi Pidsus Kejari Sambas]

Amir:
“SPP yang di-upgrade, dibesarkan itu dilakukannya sejak bulan Januari sampai dengan bulan November, yang awalnya silpa itu 563 sampai akhir November itu hanya tersisa tinggal 200 ribu saja.”

Kasi Pidsus Kejari Sambas, Amir, mengatakan sebagai Kaur keuangan yang bertanggung jawab atas akun pencairan dana pada rekening desa di Bank Kalbar memberi keleluasaan pada tersangka. Amir mengatakan pasal yang dikenakan adalah pasal 2 untuk primernya dan pasal 3 Undang-Undang Tipikor untuk subsider, dan pasal 18 untuk uang pengganti.

Ancaman pidana untuk tersangka EW adalah 5 tahun dengan uang pengganti sebesar jumlah kerugian negara dan denda Rp100 juta.

Video menarik lainnya

Ari

Recent Posts

Polisi bongkar jaringan judi online asal Kamboja di Bali

Polisi bongkar jaringan judi online asal Kamboja yang manfaatkan data warga Bali untuk judi dan…

1 day ago

Cak Imin ancam hentikan bansos penerima yang main judi online

Cak Imin peringatkan akan hentikan bansos untuk penerima yang main judi online berdasar data PPATK…

1 day ago

Temuan PPATK – Penerima Bansos Bermain Judi Online Terungkap

PPATK menemukan lebih dari 571.000 NIK penerima bansos bermain judi online dengan transaksi hampir Rp1…

1 day ago

Gibran Kritik Penyalahgunaan Bansos untuk Judi Online, Usulkan Digital ID

Gibran soroti penyalahgunaan bansos untuk judi online dan dorong digitalisasi agar bantuan sosial lebih tepat…

2 days ago

Pemerintah Evaluasi penerima bansos terindikasi judi online dan Kebijakan Penghentian Bantuan

PPATK temukan penerima bansos terindikasi judi online hingga ratusan ribu, pemerintah wacanakan penghentian bansos bagi…

2 days ago

Terlilit Utang Judi Online Seorang Pria di Pasuruan Bacok Bibinya Hingga Tewas

Seorang pria di Pasuruan nekat bacok bibinya hingga tewas karena terlilit utang judi online dan…

2 days ago